TANYAFAKTA.CO, ASAHAN – Aksi unjuk rasa puluhan warga dan pemuda yang tergabung dalam Gabungan Pemuda Peduli Mandoge (GPPM) di PT Prima Palm Latex Industri (PPLI) berakhir dengan dialog damai. Aksi ini dikawal oleh mahasiswa Universitas Asahan, termasuk Johan Iskandar, yang turut serta menyoroti tuntutan masyarakat.
Aksi yang berlangsung pada Selasa, (23/9/2025) kemarin ini dipicu oleh kekecewaan masyarakat terkait Corporate Social Responsibility (CSR) yang dianggap tidak transparan dan tidak tepat sasaran. Hengki Manurung, Ketua GPPM, juga menyebut dugaan bahwa pabrik tersebut tidak memiliki izin amdal lingkungan.
Setelah sempat memanas, unjuk rasa dijeda untuk salat dan istirahat. Johan Iskandar menginisiasi jeda ini untuk memberikan kesempatan kepada pihak perusahaan menanggapi tuntutan warga. Matondang dan Ginting, selaku Humas PT PPLI, menyetujui usulan dialog untuk mencari solusi bersama.
Dialog dihadiri oleh perwakilan dari berbagai pihak, termasuk Camat B.P. Mandoge, Sekretaris Desa Hutapadang, perwakilan mahasiswa, ketua GPPM, serta Humas, Manajer, dan staf PT PPLI. Turut hadir pula perwakilan dari Polsek Mandoge dan Satintelkam Polres Asahan.
Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Desa Hutapadang menyampaikan keluhan warga terkait limbah pabrik yang mencemari lingkungan, bahkan menyebabkan air sumur warga berbuih.


Tinggalkan Balasan