TANYAFAKTA.CO, JAMBI – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jambi (UNJA) bersama Institut Hijau Indonesia (IHI) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Alarm Krisis Iklim dan Dialog Kaum Muda yang berlangsung di Aula Serba Guna Lantai 3 Gedung UNIFAC, pada, (16/09/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Prof. Dr. Ir. Depison, M.P., Ketua IHI, Chalid Muhammad, Ketua BEM UNJA, Rahmad Dzaki, serta 200 peserta yang terdiri dari berbagai elemen mahasiswa, diantaranya BEM Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), dan Mahasiswa Internasional UNJA.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum UNJA, Prof. Dr. Ir. Depison, M.P., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesadaran kolektif dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Ia mengapresiasi inisiatif yang sudah terlihat dalam penyelenggaraan kegiatan ini, sekaligus mendorong mahasiswa untuk mengambil langkah lebih nyata dalam mendukung gerakan pengurangan sampah plastik sekali pakai.
“Kegiatan ini sangat luar biasa. Dapat kita lihat, teman-teman semua secara tidak langsung sudah menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan. Hal tersebut tercermin dari penggunaan botol kaca untuk tamu dan narasumber, imbauan kepada peserta untuk membawa tumbler, serta penyediaan titik pengisian ulang air minum. Saya juga ingin memberikan tantangan kepada BEM dan mahasiswa UNJA untuk mulai menerapkan gaya hidup hijau dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin untuk kedepannya bisa kita sediakan water station di berbagai titik strategis di lingkungan kampus sebagai langkah konkret mendukung gerakan pengurangan sampah plastik sekali pakai,” tutur Prof. Depison.
Ketua IHI, Chalid Muhammad menekankan pentingnya peran generasi muda dalam merespons krisis iklim. Menurutnya, ruang dialog yang setara menjadi kunci untuk melahirkan gagasan dan aksi nyata dari kalangan mahasiswa.
“Jambi merupakan negeri para pemikir dan merupakan Universitas pendidikan tertua di dunia terlepas dari berbagai perdebatan. Saat ini kita mengalami triple planetary crisis. krisis iklim, kerusakan alam, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Generasi muda adalah yang paling terdampak, keputusan hari ini akan menentukan masa depan, dan anak muda tidak boleh hanya menjadi korban, generasi muda harus menjadi pelaku perubahan,” ujar Chalid.
Tinggalkan Balasan