TANYAFAKTA.CO, MUARO JAMBI – Dalam upaya memperkuat kompetensi guru di era digital, tim dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jambi, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Pelatihan Pembuatan E-COMATS Berbasis Ethnomathematics Konteks Rumah Adat Kajang Leko Berbantuan Augmented Reality (AR) Menunjang Pembelajaran Deep Learning untuk Meningkatkan Literasi Teknologi Guru SMP.”

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, (3/9/2025) lalu ini, dipimpin oleh Novferma, S.Pd., M.Pd., selaku ketua tim pelaksana, dengan anggota Dr. Dra. Nizlel Huda, M.Kes., Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd., Nurul Hidayah, M.Si., dan Bella Arisha, M.Sc. Program ini didanai oleh Hibah Pengabdian Dana PNBP FKIP Universitas Jambi Tahun 2025, serta mendapat dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi.

Perkembangan teknologi digital yang pesat menuntut guru untuk memiliki kemampuan adaptif dan kreatif dalam merancang pembelajaran abad ke-21.

Namun, hasil observasi tim pengabdian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di tingkat SMP masih menghadapi tantangan dalam memanfaatkan media digital yang kontekstual dan berbasis budaya lokal.

Baca juga:  UNJA Gelar Tes Urin untuk Satpam, Kerjasama dengan BNN Kota Jambi

Berangkat dari kondisi tersebut, tim dosen FKIP Universitas Jambi menginisiasi pelatihan ini untuk membantu guru mengintegrasikan teknologi Augmented Reality (AR) dengan pendekatan ethnomathematics dalam pengembangan media pembelajaran matematika interaktif.

Menurut Novferma, S.Pd., M.Pd., pelatihan ini memiliki tujuan utama agar guru mampu:

  • Mengembangkan E- COMATS (Ethnomathematics Comic Augmented Technology Smart) sebagai media pembelajaran berbasis komik interaktif.
  • Menyisipkan nilai budaya Jambi, khususnya arsitektur Rumah Adat Kajang Leko, dalam konteks pembelajaran matematika.
  • Mengoptimalkan teknologi Augmented Reality untuk menciptakan pengalaman belajar mendalam (deep learning) bagi siswa.
  • Meningkatkan literasi teknologi dan kemampuan berpikir kreatif guru dalam mendesain pembelajaran digital yang bermakna.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara tatap muka dan praktik langsung (hands-on workshop) di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, diikuti oleh para guru dari berbagai matapelajaran.

Sesi pertama diawali dengan pemaparan materi konseptual oleh ketua tim, Novferma, mengenai Ethnomathematics sebagai jembatan antara budaya dan pembelajaran matematika kontekstual.

Peserta dikenalkan pada filosofi dan struktur geometri sebagai salah satu contoh yang terdapat pada Rumah Adat Kajang Leko, seperti bentuk atap gonjong, pola ukiran simetris, dan struktur tiang rumah yang dapat dimodelkan dalam konsep bangun ruang dan transformasi geometri.

Baca juga:  UNJA Gelar Seminar Kehutanan: Dorong Koeksistensi Manusia dan Gajah Sumatra di Tengah Tantangan Konservasi

Kemudian, memandu sesi praktik penggunaan platform Augmented Reality (AR) berbasis AssemblrEdu dan Canva for Education yang dibantu oleh tim pengabdian, di mana para guru berlatih membuat media visual tiga dimensi dari elemen Rumah Adat Kajang Leko.

Melalui platform ini, peserta dapat menampilkan komik edukatif yang “hidup” ketika dipindai melalui gawai, sehingga konsep matematika seperti simetri, kesebangunan, dan luas permukaan dapat dipelajari secara interaktif.

Sesi berikutnya, berfokus pada pembuatan naskah dan storyboard E-COMATS, mengajarkan guru untuk menulis alur cerita komik yang memadukan unsur budaya dan konsep matematika. Peserta kemudian diajak mengembangkan produk digital mereka masing-masing, mulai dari mendesain karakter, menambahkan narasi lokal, hingga mengintegrasikan elemen AR pada setiap panel komik.

Kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi guru peserta, baik dari sisi peningkatan kompetensi teknologi maupun pedagogi inovatif.

Guru-guru yang sebelumnya belum terbiasa menggunakan media digital kini mampu merancang media pembelajaran berbasis AR secara mandiri, memanfaatkan aplikasi gratis yang mudah diakses dan relevan dengan konteks sekolah.

Selain itu, pelatihan ini juga mendorong guru untuk mempertahankan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran matematika. Pendekatan ethnomathematics menjadikan matematika lebih dekat dengan kehidupan siswa, menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya Jambi, sekaligus meningkatkan literasi budaya dan teknologi.

Baca juga:  Peduli Pendidikan, PTPN IV Regional 4 Jambi Salurkan 1.000 Bibit Sawit untuk SMK PP Batanghari

Pada sesi penutupan, perwakilan peserta menyampaikan apresiasi atas pengalaman berharga yang diperoleh selama pelatihan. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut secara berkala, serta diperluas ke jenjang yang lainnya.

Novferma  menegaskan komitmen tim untuk terus melakukan pendampingan dan kolaborasi berkelanjutan dengan guru-guru mitra, termasuk membantu publikasi karya inovatif hasil pelatihan dalam bentuk bahan ajar berupa komik untuk 1 materi yang akan diterapkan dan artikel ilmiah.

Tim pelaksana menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada:

  • Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi,
  • Pimpinan FKIP Universitas Jambi,
  • Seluruh peserta guru SMP di Kabupaten Muaro Jambi,serta semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh terhadap keberhasilan kegiatan ini.

Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi dosen dan mahasiswa lain untuk terus menghadirkan inovasi dan pengabdian yang bermakna bagi masyarakat pendidikan di Provinsi Jambi dan Indonesia. (*)