TANYAFAKTA.ID – Dari sekian banyak pilihan ide dan gagasan, Calon Bupati Muaro Jambi periode 2024-2029, Bambang Bayu Suseno, memilih diksi “Berbakti” sebagai judul utama dari mimpi besar yang dibawanya dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Berbakti secara bahasa diambil dari kata bakti yang punya makna: pernyataan tunduk dan hormat, perbuatan yang menyatakan setia, dan memperhambakan diri. Kata berbakti diperjelas dengan keterangan nama Kabupaten Muaro Jambi sebagai arah yang dituju dalam melakukan bakti.
Dengan mengusung Visi Berbakti, Bambang Bayu Suseno ingin menghambakan diri untuk Kabupaten Muaro Jambi, sebagai bentuk rasa hormat dan pernyataan setia. Berbakti yang diinginkan BBS ialah berbakti yang dapat membawa Muaro Jambi menjadi kabupaten berkeadilan, berakhlak, dan maju di periode 2024-2029.
Sedikit mengenal lebih jauh, Bambang Bayu Suseno atau yang lebih akrab disapa BBS memulai karir sebagai pejabat publik dengan menjadi anggota DPRD Provinsi Jambi daerah pemilihan (Dapil) II yang meliputi wilayah Batanghari – Muaro Jambi.
Dari rekam jejak yang ada, putra berdarah Jawa tersebut punya hubungan baik dengan masyarakat. Ia hanya butuh satu periode untuk menunjukkan bahwa tidak semua pejabat itu sama seperti di mata orang awam. Baginya, kepercayaan adalah harga mati yang harus dijaga.
Kesuksesannya menjaga kepercayaan masyarakat membawa BBS kembali melenggang ke kursi DPRD Provinsi Jambi untuk periode yang kedua. Bahkan, belum usai masa jabatannya habis, dewan yang memang lebih banyak konstituen di Daerah Muaro Jambi itu memilih satu langkah karir yang lebih serius, maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.
Di 2017, BBS ikut maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Masnah Busro. Ia sukses melengkapi kekurangan yang ada kala itu. Dengan basis elektoral yang tidak bergesekan, BBS dan Masnah mampu mengalahkan pesaing beratnya Ivan Wirata.
Usai mengabdi selama 5 tahun lamanya, hasrat untuk membuat Kabupaten Muaro Jambi jadi lebih baik dan maju sudah tidak bisa lagi dibendung. Kini di momen Pilkada serentak tahun 2024, BBS kembali hadir dalam kontestasi, tapi bukan sebagai wakil, melainkan langsung sebagai calon bupati. Bersama dengan itu ia membawa gagasan Berbakti untuk Muaro Jambi Berkeadilan, Berakhlak, dan Maju periode 2024-2029.
Lalu, bagaimana sebenarnya gagasan Berbakti yang diusung oleh BBS? Kabupaten Muaro Jambi seperti apa yang ingin ia bangun 5 tahun ke depan? Mari kita bedah Visi Muaro Jambi Berbakti lewat gagasan-gagasan politik yang sudah disampaikan kepada masyarakat.
Mengenal 5 Misi dan Isu Strategis yang Jadi Sorotan BBS, Fondasi Menuju Muaro Jambi Maju.
Dalam perhelatan debat Pemilihan Bupati (Pilbup) yang digelar KPU Muaro Jambi pada Sabtu, 2 November lalu, BBS menyampaikan kepada seluruh masyarakat dari 11 kecamatan, 150 desa dan 5 kelurahan yang ada di Muaro Jambi bahwa bersama Calon Wakil Bupati Junaidi H. Mahir (Jun) ia punya mimpi besar untuk membawa kemajuan di Kabupaten Muaro Jambi.
“Saya Bambang Bayu Suseno bersama Junaidi Mahir mempunyai mimpi besar yang terwujud dalam visi bernama Berbakti untuk Muaro Jambi Berkeadilan, Berakhlak, dan Maju 2024-2029,” ucapnya.
BBS menyampaikan, mimpi besarnya tersebut disokong oleh 5 misi yang akan menjadi fondasi kuat terwujudnya Visi Muaro Jambi Berbakti. Kelima misi itu merupakan isu-isu strategis pilihan yang menjadi sorotan.
Pertama adalah soal infrastruktur, ia ingin agar masyarakat di Bumi Sailun Salimbai punya akses yang mudah dalam segala hal. Memang tak bisa dipungkiri, hal paling mendasar yang harus menjadi tanggung jawab ke depannya adalah infrastruktur.
BBS menamai misi pertamanya dengan kalimat “Maju Infrastruktur”. Tegas dan lugas, maju dapat diartikan lebih baik dari sebelumnya. Sebagai mantan orang nomor dua di kabupaten, BBS paham betul seperti apa kondisi infrastruktur di Muaro Jambi. Sebut saja jalan misalnya, hampir 50 persen dari yang menjadi tanggung jawab kabupaten masuk dalam kategori jalan rusak berat.
Menanggapi persoalan tersebut, BBS menegaskan berkomitmen penuh untuk bisa menuntaskan persoalan infrastruktur jalan. Menurutnya, dengan kondisi jalan yang rusak, konektivitas masyarakat menjadi terhambat, akibatnya pertumbuhan ekonomi terganggu dan berdampak pada kesejahteraan yang menurun.
“Kami tidak ingin konektivitas masyarakat ke sentra-sentra ekonomi dan produksi terganggu, untuk itu infrastruktur yang berkualitas harus tetap dijaga,” sebut BBS.
Berkaitan dengan infrastruktur, misi kedua yang dibawa BBS ialah “Maju Ekonomi”. Dengan dukungan infrastruktur yang lebih maju, ia berharap ekonomi masyarakat bisa terus berputar dan merata.
Saat ini sendiri, menurut data evaluasi sepanjang tahun 2023, jumlah masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Muaro Jambi adalah sebanyak 10.400 jiwa, angka yang cukup tinggi.
Angka tersebut menjadi PR yang harus dituntaskan oleh BBS, karena misi Maju Ekonomi yang dibawanya memang bertujuan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.
Salah satu yang masuk dalam rencana BBS ialah meningkatkan pendapatan setiap keluarga. Misal, sebutnya, saat ada kepala keluarga yang berpenghasilan 2 juta, maka tugas kepala daerah adalah membuat penghasilan tersebut bertambah.
“Keberhasilan pemerintah adalah bagaimana yang tiga juta menjadi empat juta, yang empat juta menjadi lima juta, dan yang lima juta menjadi enam juta. Satu jutanya dari mana? Satu jutanya akan kita bangun kewirausahaan melalui anak-anaknya, melalui ibu-ibunya, dan melalui keluarganya, kita tingkatkan produktifitasnya,” papar BBS.
Misi ketiga adalah “Maju Sumber Daya Manusia” atau SDM. Sebagai aktor penting yang punya peran sentral untuk membuat Muaro Jambi lebih maju, SDM perlu perhatian yang sama seriusnya dengan infrastruktur dan ekonomi. SDM yang berkualitas akan memudahkan kerja kepala daerah dalam menjalankan pembangunan selama satu periode.
Dalam persoalan ini, BBS berencana bakal menggembleng SDM di Muaro Jambi melalui pendidikan dan pelatihan. Harapannya, SDM bisa mempunyai skil-skil bermanfaat yang bisa digunakan untuk membantu pertumbuhan ekonomi, misalnya melalui UMKM atau kewirausahaan lainnya.
“Kita akan berikan masyarakat keterampilan yang sesuai untuk industri-industri yang bisa menyerapnya. Kita bangun kompetensi mereka sehingga angkatan kerja terbuka, dan mereka memang menerima pekerjaan yang diinginkan,” jelasnya.
Misa keempat ialah “Maju Tata Kelola Pemerintahan”, di mana salah satunya berkaitan dengan pelayanan publik. Saat ini sendiri menurut data Menpan RB pada tahun 2023, pelayanan publik di Kabupaten Muaro Jambi menempati peringkat ke-8 dari sebelas kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Ukuran yang cukup buruk.
Mengomentari hal tersebut, BBS menegaskan akan meningkatkan pelayanan publik di Muaro Jambi jadi lebih baik. Kuncinya, sebut BBS, adalah dengan memperkuat sistem dan SDM.
“Kami menginginkan masyarakat Muaro Jambi mendapatkan pelayanan yang maksimal. Makanya sistem akan dibangun untuk dapat memberikan yang terbaik, kemudian yang kedua SDM kita harus dapat kita tingkatkan kompetensinya,” jelas BBS.
Terakhir, isu yang menjadi perhatian dan masuk ke dalam misi ialah “Maju Pelestarian Lingkungan”. Dengan adanya lingkungan yang lestari, BBS berharap masyarakat mendapat kehidupan yang lebih sehat. Pelestarian lingkungan yang didorong, juga diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mudah untuk bisa mendapat akses air bersih ke depannya.
Untuk lebih jelas, kelima isu strategis yang masuk ke dalam misi BBS untuk membuat Muaro Jambi lebih maju ialah; 1.) Maju Infrastruktur, 2.) Maju Ekonomi, 3.) Maju SDM, 4.) Maju Tata Kelola Pemerintahan, dan 5.) Maju Pelestarian Lingkungan.
Pada dasarnya, kelima misi tersebut saling berkaitan membentuk satu fondasi kokoh demi terwujudnya Visi Berbakti untuk Muaro Jambi Berkeadilan, Berakhlak, dan Maju di periode 2024-2029.
Lebih lanjut, konsep Visi Berbakti tidak hanya diusung sampai pada batas fondasi saja. Model bangunannya pun sudah disiapkan secara matang. Turunan dari 5 misi yang sudah dibahas di atas adalah 12 program unggulan yang akan membentuk gambaran utuh untuk Muaro Jambi lima tahun ke depan.
Mengenal 12 Program Unggulan BBS-Jun, Langkah Konkret untuk Pembangunan Muaro Jambi.
Dua belas program unggulan yang diusung BBS adalah ujung tombak yang akan membawa Kabupaten Muaro Jambi jadi lebih maju. Program-program tersebut dipilih berdasarkan analisis dan kajian yang matang.
Pertama dan yang paling terkenal ialah program “Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan” atau disingkat Gema Desa. Program ini terkenal karena tagline-nya yang punya daya tarik tinggi bagi masyarakat, yaitu Membangun dari Desa.
Membangun dari Desa memang kerap digaungkan BBS dalam setiap kampanye dan silaturahmi dengan masyarakat, program tersebut merupakan prototipe dari model pembangunan merata yang dicita-citakan BBS.
Untuk sedikit gambaran dalam implementasinya, dalam program Gema Desa ini pemerintah daerah akan memberikan bantuan yang bersumber dari keuangan APBD, semua desa akan mendapatkan jatahnya masing-masing. Peruntukannya adalah pembangunan infrastruktur ekonomi, layanan dasar, dan program pemberdayaan yang sesuai dengan keputusan masyarakat desa itu sendiri.
Program kedua adalah “Kecamatan Membangun”, yang masih bersinggungan dengan target pemerataan pembangunan di setiap wilayah Kabupaten Muaro Jambi. BBS mengatakan, ke depan jika terpilih sebagai bupati, anggaran pagu indikatif yang mulanya diberikan kepada OPD akan dipindahkan ke kecamatan. Tujuannya ialah agar peruntukan anggaran bisa lebih efektif dan terarah.
Bagi desa dan kecamatan, anggaran adalah modal dasar pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Sehingga implementasinya terkadang sangat sensitif dan acap kali disangkut-pautkan dengan isu keadilan.
Langkah yang diambil oleh BBS ini merupakan terobosan baru yang perlu mendapat dukungan dari masyarakat. Di samping untuk mengatasi pemerataan pembangunan, keuntungan lain dengan adanya pengalihan anggaran dari OPD ke kecamatan ialah untuk mengatasi keterbatasan jumlah anggaran.
Siasat itu dipertegas BBS dengan kata prioritas. BBS berharap masyarakat antar desa bisa berembuk di tingkat kecamatan untuk menentukan sendiri prioritas pembangunan yang paling mendesak dan harus dilaksanakan lebih dulu.
“Selama ini anggaran pagu indikatif kita berikan kepada OPD dengan mem-breakdown berdasarkan Musrenbang, tetapi hari ini kita akan berikan pagu indikatif kepada kecamatan. Sehingga kecamatan itu akan berdiskusi dengan seluruh desa untuk dapat membuat prioritas pembangunan, yaitu pembangunan infrastruktur,” jelas BBS.
Adapun, program unggulan ketiga adalah “Investasi dan Lapangan Kerja”. Dalam program ini, BBS ingin menekan angka pengangguran yang masih cukup tinggi di Kabupaten Muaro Jambi.
Cara pertama yang dilakukan ialah membuka peluang investasi dengan didukung memberikan kemudahan bagi para investor. Selain itu, BBS juga bakal membangun kawasan industri yang terintegrasi. Hal ini diharapkan mampu menarik investasi baru masuk, sehingga lapangan kerja bisa terbuka untuk masyarakat di Muaro Jambi.
Tak ketinggalan, masyarakat yang kesulitan mendapat pekerjaan juga akan dibekali dengan pelatihan pra-kerja. Tentunya, pelatihan tersebut bakal berkaitan dengan kebutuhan dunia usaha, khususnya untuk perusahaan di Kabupaten Muaro Jambi.
“Dengan munculnya investasi-investasi baru, InsyaAllah akan dapat menyerap tenaga kerja,” ujar BBS.
Tinggalkan Balasan