TANYAFAKTA.ID,– Tingginya bakar-bakar isi tas ketika mengikuti pilkada menjadi pemicu melahirkan perampok-perampok baru.

Setelah terpilih, sulit bagi kepala daerah baru tersebut untuk tetap berkomitmen pada Saminawatona dalam melayani kebutuhan rakyat.

Janji-janji manis yang disampaikan selama kampanye hanya menjadi kenangan. Masyarakat sering kali diperdaya dengan janji-janji tersebut, yang meskipun terlihat sulit untuk direalisasikan, tetap dicari-cari alasan demi menarik simpati masyarakat.

Paradigma yang salah ini membuatnya lebih fokus pada merampok uang rakyat, terutama bagi mereka yang didukung oleh para cukong, akan mengembalikan modal dan memberikan keuntungan kepada cukong, seringkali melalui proyek-proyek tertentu.

Isi tas yang dibakar tidak bisa dianggap remeh, mencapai puluhan miliar mulai dari mau mencalonkan diri, biaya untuk partai politik, selama masa kampanye, hingga hari pemungutan suara.

Baca juga:  Memahami Tujuan Satgas PKH, Apa Peran Organisasi Tani Bagi Petani Kecil ?

Semakin banyak partai yang didukung, semakin banyak pula isi tas yang dibakar, belum lagi untuk mengelola tim sukses yang sebentar-bentar menghadap.