TANYAFAKTA.ID – Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah rumah tangga menjadi sangat penting.

Setiap rumah menghasilkan dua jenis sampah utama: sampah organik dan anorganik. Jika dikelola dengan baik, sampah rumah tangga ini tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis.

Memilah sampah adalah langkah awal sederhana yang bisa dilakukan setiap orang untuk menciptakan dampak besar bagi lingkungan.

JENIS SAMPAH ORGANIK

Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai. Beberapa contoh sampah organik yang sering ditemukan di rumah tangga meliputi:

1. Sisa makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan kulitnya.

Baca juga:  Sampah Bertumpuk di Pinggir Jalan, Warga Aurduri Minta Keseriusan Pemerintah

2. Sisa nasi dan makanan basi.

3. Air cucian beras.

4. Daun-daunan atau potongan rumput dari pekarangan.

5. Kulit telur dan tulang.

6. Ampas kopi atau teh.

7. Kertas bekas makanan yang tidak dilapisi plastik.

8. Serbuk kayu dari potongan gergaji.

9. Kulit bawang atau sisa potongan rempah-rempah.

10. Potongan bunga layu atau tanaman mati.

11. Kotoran hewan peliharaan yang bersifat organik.

JENIS SAMPAH ANORGANIK

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan non-alami dan sulit terurai secara alami. Sampah anorganik biasanya terbuat dari bahan sintetis dan sering kali bisa didaur ulang. Contoh jenis sampah anorganik di rumah tangga meliputi:

Baca juga:  Jalan Lintas di Mendalo Darat di "Hiasi" Tumpukan Sampah, DLH Muaro Jambi : Ulah Masyarakat

1. Plastik kemasan makanan dan minuman.

2. Botol dan gelas plastik.

3. Kaleng aluminium dan besi bekas.

4. Kertas dan kardus yang terlapisi plastik atau bahan berbahaya.

5. Styrofoam.

6. Kaca bekas minuman atau perabotan.

7. Kantong plastik belanja.

8. Bungkus detergen dan sabun.

9. Aluminium foil.