Namun, Jokowi juga menanggapi anggapan bahwa semua jalan tol tersebut dibangun oleh pihak swasta. Ia menjelaskan bahwa tidak semua proyek dibiayai oleh swasta, melainkan juga oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Banyak yang berpikir bahwa jalan tol itu dibangun oleh swasta dengan anggaran dari swasta. Yang benar adalah, banyak jalan tol yang dibangun swasta dengan sistem investasi. Namun, ada juga banyak yang dibangun oleh BUMN dan sebagian dibiayai dari APBN, terutama jika IRR (internal rate of return) jalan tol masih rendah,” ujarnya.
Jokowi berharap bahwa konektivitas jalan tol Trans Sumatera dapat mempercepat mobilitas orang dan barang. Namun, ia menekankan pentingnya pengawasan agar tidak hanya menguntungkan segelintir pihak.
“Dengan adanya jalan tol, terutama Trans Sumatera, kami harapkan ada percepatan dalam mobilitas orang, barang, dan distribusi logistik, sehingga daerah dapat bersaing dengan daerah di negara lain, mengingat persaingan antarnegara sangat ketat,” tambahnya. (Aas)


Tinggalkan Balasan