Contoh Kasus: Seorang siswa kelas 5, Siti, lebih sering mencari jawaban di internet daripada mencoba memecahkan soal matematika sendiri. Ini membuatnya kesulitan saat menghadapi ujian, di mana ia tidak bisa mengandalkan perangkatnya.

 Risiko Konten Negatif

Anak-anak yang memiliki akses bebas ke internet berisiko terpapar konten yang tidak pantas, seperti kekerasan, pornografi, dan informasi menyesatkan. Paparan konten ini dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku anak.

Contoh Kasus: Seorang anak berusia 9 tahun menemukan video kekerasan di platform video. Setelah itu, ia mulai meniru perilaku tersebut di sekolah, yang menyebabkan masalah disiplin.

Penggunaan gadget di kalangan anak-anak perlu dikelola dengan bijak. Meskipun teknologi memiliki banyak manfaat, orang tua dan pendidik harus memperhatikan dampak negatif yang mungkin timbul.

Baca juga:  Bahaya Radiasi bagi Tubuh dari Penggunaan Barang-barang Elektronik

Pembatasan waktu penggunaan gadget, pengawasan konten yang diakses, dan mendorong aktivitas fisik serta interaksi sosial dapat membantu menjaga kesehatan mental dan perkembangan anak secara keseluruhan.

Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memanfaatkan teknologi tanpa mengorbankan masa depan generasi mendatang.