Tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Bung Goldfried Ketua Lingkar Study Mahasiswa Marhaenis jambi,

“Kerusakan Lingkungan ini, sungai yang sudah tercemar limbah merupakan persoalan yang sepele tapi memiliki dampak negatif yang besar,”ujarnya.

Ini adalah sungai alami yang bukan hanya dimanfaatkan sebagai tempat flora dan fauna sekitar sungai tapi juga sungai ini dimanfaatkan puluhan rumah tangga dan bahkan ratusan orang yang berada di samping aliran sungai sebagai kebutuhan sehari-hari (mencuci dan mandi) dan juga kebutuhan perairan untuk puluhan hektar pertanian masyarakat.

Dia menuturkan akibat kerusakan sungai ini bukan hanya persolan penyakit yang ditimbulkan mungkin ekonomi masyarakat akan menurun akibat tercemarnya sungai ini.

Baca juga:  Sungai Tercemar: Limbah B3 dari Pabrik Kelapa Sawit PT. IIS Diduga Jadi Penyebab Utama

Sampai selesai nya aksi yang dilakukan oleh gerakan pemuda marhaenis Provinsi Jambi, pihak dari PT. Asian Agri sebagai induk dari PT. Inti Indosawit Subur Batanghari memilih bungkam dan tidak mau menjumpai para demonstran.

“Gerakan ini masihlah gerakan awal, kejadian hari ini akan kami suarakan juga ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Jambi sebagai institusi yang memiliki tanggungjawab terkait penerbitan maupun pengevakuasian Izin Amdal,”pungkasnya. (Rvp)