Beberapa anak mungkin menjadi lebih tertutup dan menarik diri dari lingkungan sosial, sementara yang lain mungkin menunjukkan perilaku agresif sebagai bentuk reaksi terhadap situasi yang mereka alami. Hal ini bisa memengaruhi keterampilan sosial mereka dan berpotensi menyebabkan masalah dalam interaksi di masa depan.

Pengaruh Akademis

Kondisi emosional dan sosial yang tidak stabil juga dapat berpengaruh pada prestasi akademis anak. Anak-anak yang mengalami stres akibat broken home cenderung memiliki konsentrasi yang lebih rendah dan kesulitan dalam belajar.

Mereka mungkin tidak memiliki motivasi yang cukup untuk berprestasi di sekolah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan nilai dan ketidakpuasan terhadap pendidikan mereka. Dalam jangka panjang, ini dapat memengaruhi kesempatan mereka untuk melanjutkan pendidikan dan mencapai tujuan karier.

Baca juga:  Cara Ampuh Mengatasi Mata Bengkak: Tips dan Solusi Praktis

Pengaruh Perilaku

Ada juga risiko bahwa anak-anak dari keluarga broken home mungkin meniru perilaku negatif yang mereka saksikan di rumah. Ini bisa mencakup perilaku agresif, kecenderungan untuk terlibat dalam hubungan yang tidak sehat, atau bahkan masalah penyalahgunaan zat.

Anak-anak ini sering kali membutuhkan dukungan tambahan untuk belajar mengelola emosi dan membangun perilaku positif.

Kesimpulan

Pengaruh broken home terhadap anak adalah isu yang kompleks dan beragam. Meskipun anak-anak dapat mengalami berbagai tantangan akibat kondisi ini, penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan tumbuh.

Dukungan dari orang tua, keluarga, dan profesional dapat membantu anak-anak mengatasi dampak negatif dari broken home. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dapat belajar mengembangkan ketahanan dan kemampuan untuk membangun hubungan yang sehat di masa depan.

Baca juga:  Tarik Ulur dalam Hubungan: Memahami Dinamika dan Solusinya