TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jambi (UNJA) telah terjebak dalam kemandekan selama empat tahun, mencerminkan adanya kegagalan serius dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai garda terdepan aspirasi mahasiswa.

Di tengah berbagai masalah kampus, dari birokrasi yang lamban hingga fasilitas yang memprihatinkan, BEM fakultas juga turut pasif dan tidak berdaya.

Mengapa tidak, induk BEM Fakultas, yakni BEM UNJA yang dipimpin oleh seorang Presiden Mahasiswa mengalami kekosongan struktural akibat Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) yang empat tahun belakangan tidak pernah diselenggarakan.

Khususnya, BEM Fakultas Hukum, yang seharusnya menjadi tonggak demokrasi, justru memilih untuk diam.

Ironisnya, satu-satunya suara yang terdengar berasal dari BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yang secara aktif mengkritisi kondisi kampus dan berupaya mendorong perubahan.

Baca juga:  PEMIRA 2025 : Wakil Rektor Dukung Proses Pemilihan BEM UNJA