Maulana telah menunjukkan keunggulan yang signifikan dalam dua debat sebelumnya. Pada debat pertama, ia berhasil menyampaikan visi dan misinya dengan lantang dan tegas tanpa mengandalkan teks.
Keberhasilan ini terlihat jelas ketika ia menjelaskan program kerja secara rinci dan meyakinkan, membuat para audiens terkesan dan terkesima.
Sebaliknya, calon walikota Jambi nomor urut 2, H. Abdul Rahman, terlihat kesulitan saat membaca teks yang telah disiapkannya. Ia tidak mampu menyampaikan informasinya dengan jelas, serta cenderung berlepotan dalam penyampaian, yang mengurangi kredibilitasnya di hadapan publik.
Pun demikian pada debat kedua, pasangan Diza, calon wakil walikota nomor urut 1, juga menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan lawan debatnya, Guntur, calon wakil walikota nomor urut 2. Diza mampu menjelaskan visi,misi, dan program kerja Maulana-Diza dengan percaya diri, lugas, dan tegas. Kemudian Diza juga mampu menjawab pertanyaan dari panelis dengan lugas dan percaya diri.
Sementara itu, Guntur terkesan arogan dan cenderung kesulitan berkomunikasi dengan baik.Hal ini terbukti ketika Diza mengajukan pertanyaan yang kemudian tidak dapat dijawab dengan memuaskan oleh Guntur, menambah nilai lebih bagi Diza di mata pemilih. Bahkan saat berkesempatan memberikan pertanyaan, Guntur memberikan pertanyaan yang kurang berbobot kepada Diza yang seolah-olah menyatakan ketidakpercayaannya kepada HAR sebagai pasangannya sendiri.
Dengan kesiapan yang kuat dan rekam jejak yang positif di kedua debat sebelumnya, Maulana-Diza siap memberikan penampilan terbaik mereka dalam debat ketiga. Semua melihat bahwa kemampuan komunikasi dan kepemimpinan mereka akan menjadi kunci dalam menarik perhatian masyarakat serta memenangkan hati pemilih dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Jambi pada 27 November 2024 mendatang. (Red)


Tinggalkan Balasan