5. Gangguan Hormon

Perubahan hormon, terutama yang terjadi selama kehamilan, menstruasi, atau menopause, dapat memengaruhi proses pencernaan dan menyebabkan perubahan dalam frekuensi BAB. Pada wanita hamil, misalnya, kadar progesteron yang tinggi dapat menyebabkan relaksasi pada otot polos, termasuk otot usus, yang memperlambat pergerakan makanan di saluran pencernaan.

Ini bisa menyebabkan sembelit atau ketidakrataan BAB. Kondisi hormon lainnya, seperti gangguan tiroid, juga dapat menyebabkan pencernaan yang lambat dan berkontribusi pada masalah BAB yang tidak teratur.

6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat dapat memengaruhi gerakan usus dan menyebabkan sembelit. Obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit (analgesik), obat penenang, antidepresan, serta suplemen zat besi atau kalsium, diketahui dapat menghambat proses pencernaan. Jika Anda baru mulai mengonsumsi obat-obatan tersebut dan merasa BAB menjadi tidak teratur, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan penggantian obat atau memberi saran tentang cara mengatasi efek samping yang terjadi pada pencernaan.

Baca juga:  Pentingnya Mengelola Kadar Gula Darah untuk Kesehatan

7. Gangguan Pencernaan atau Penyakit Tertentu

Beberapa gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, atau divertikulosis, dapat menyebabkan ketidakrataan dalam frekuensi BAB. Penyakit ini biasanya melibatkan peradangan atau gangguan pada saluran pencernaan yang menyebabkan gejala seperti sembelit, diare, atau perut kembung.

Jika Anda sering mengalami ketidaknyamanan perut atau perubahan frekuensi BAB yang tidak biasa, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.

8. Terlalu Banyak Makanan Olahan

Makanan olahan, yang sering mengandung sedikit serat dan banyak lemak jenuh serta garam, dapat memperburuk masalah pencernaan. Makanan cepat saji, makanan ringan, atau makanan kemasan sering kali tidak mengandung cukup zat gizi untuk mendukung pencernaan yang sehat.

Baca juga:  10 Cara Ampuh Hilangkan Ketombe Tanpa Biaya Mahal

Konsumsi makanan olahan yang berlebihan dapat memperlambat proses pencernaan, menyebabkan sembelit, dan mengganggu ritme BAB Anda. Menggantinya dengan makanan segar yang kaya serat dan gizi akan sangat membantu dalam memperbaiki sistem pencernaan.

Kesimpulan

Tidak rutin BAB atau sembelit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang kurang serat, kurang cairan, hingga faktor psikologis seperti stres. Selain itu, perubahan hormon, gangguan pencernaan, penggunaan obat-obatan tertentu, dan pola hidup yang kurang aktif juga berperan besar dalam masalah pencernaan.

Untuk mengatasinya, penting untuk memperbaiki pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, cukup tidur, dan mengelola stres. Jika masalah pencernaan berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga:  Jarang Diketahui, 8 Manfaat Sawo bagi Kesehatan