Sebagai langkah preventif, Mursiduddin mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan pengamanan di sekitar kelenteng dan berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa kerukunan umat beragama di wilayah tersebut tetap terjaga.

“Kami telah meningkatkan keamanan di sekitar kelenteng dan terus menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjaga kerukunan antar umat,” tambahnya.

Diketahui pada Selasa (12/11/2024) lalu, pemilik Kelenteng, Chandra Liaw dan Siti Meli melaporkan Tim Maulana-Diza, Robert Samosir ke Polresta Jambi dengan tuduhan intimidasi dan ancaman menghancurkan kelenteng miliknya. ‘

Sementara itu Robert Samosir, membantah keras tuduhan intimidasi yang dilaporkan pemilik Klenteng Sungai Sawang, Chandra Liaw, bersama Siti Meli. Tuduhan itu mencuat setelah keduanya mengklaim bahwa Robert telah melakukan tindakan intimidasi di kawasan klenteng tersebut.

Baca juga:  Direktur JBC Mario Siregar Tegaskan Tidak Ada Intimidasi ke IMPL

Robert menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan merupakan fitnah yang bertujuan menjatuhkan dirinya.

“Pernyataan yang disampaikan mereka tidak benar. Itu semua fitnah. Apalagi seolah-olah dibuat isu bahwa saya akan menghancurkan klenteng. Ini jelas fitnah yang keji,” tegas Robert kepada wartawan.

Ia mengungkapkan kehadirannya di lokasi bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan informasi yang diterima terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu calon walikota nomor urut 2.

Robert menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ia tidak datang sendiri. Di lokasi tersebut juga hadir Panwas Kecamatan dan tim dari Bawaslu Provinsi Jambi. Kehadiran para pihak tersebut, menurutnya, membuktikan bahwa tidak ada tindakan intimidasi seperti yang dituduhkan.

Baca juga:  Sarat Nepotisme Pada Perekrutan PPPK Merangin 2023, Aktivis Merangin : Jangan Ada Yang Main-Main

“Di sana terjadi dialog dan diskusi mengenai potensi pelanggaran serta kegiatan politik yang dilakukan di klenteng. Tidak ada ancaman atau intimidasi seperti yang mereka tuduhkan. Jangan coba-coba bangun opini sesat. Apalagi menuduh kami mau menghancurkan klenteng. Itu tidak benar dan merupakan fitnah,” tegas Robert.

“Kami datang untuk memastikan adanya dugaan pelanggaran politik, bukan untuk menghancurkan atau mengancam siapapun. Tuduhan seperti ini hanya akan memecah belah masyarakat dan menciptakan opini sesat di publik,” tambahnya. (Aas)