Selain itu, peningkatan permintaan domestik dan ekspor turut memengaruhi harga. Permintaan yang stabil dari pasar ekspor, serta kebutuhan dalam negeri untuk bahan bakar biodiesel, mendorong harga TBS kelapa sawit naik.

“Kebutuhan akan CPO untuk bahan bakar biodiesel dan produk olahan sawit lainnya terus meningkat, memberikan dukungan kuat bagi harga TBS,” kata Rakhmat.

Faktor lainnya adalah kondisi cuaca yang mendukung dan ketersediaan pasokan TBS yang relatif stabil.

“Kondisi cuaca yang baik dan stabilnya pasokan TBS sangat berpengaruh terhadap produktivitas kelapa sawit, yang pada gilirannya mempengaruhi harga TBS itu sendiri,” jelasnya.

Langkah Pemerintah Jambi dalam Menjaga Kestabilan Harga

Dinas Perkebunan Provinsi Jambi terus memantau dinamika harga sawit dan berupaya memastikan agar penetapan harga TBS tetap adil bagi petani. Pemerintah juga mengimbau petani untuk menjaga kualitas hasil panen mereka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, agar harga yang diterima tetap optimal.

Baca juga:  Dr Nadiyah Resmikan Wahana Baru Taman Hiburan Kampoeng Radja

“Kami juga mengajak petani untuk menjaga kualitas TBS mereka, karena kualitas yang baik akan berpengaruh langsung pada harga yang mereka dapatkan. Kami berharap harga TBS yang stabil dapat mendorong para petani untuk lebih produktif dan menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit di Jambi,” kata Rakhmat.

Kenaikan harga TBS ini diperkirakan akan terus berlanjut, memberikan peluang bagi petani sawit di Jambi untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung keberlanjutan sektor perkebunan yang menjadi salah satu penopang utama perekonomian daerah. (*)