“Kita harus selalu waspada terhadap upaya-upaya adu domba yang mungkin timbul, baik dari kepentingan politik tertentu maupun dari sikap-sikap intoleran yang dapat merusak kedamaian. Jangan sampai kita terpecah belah hanya karena ada pihak-pihak yang memanfaatkan perbedaan untuk keuntungan pribadi atau kelompok,” ujar Dr. Maulana dengan tegas.

Ia menegaskan bahwa kerukunan umat beragama yang telah terjaga dengan baik di Jambi adalah hasil dari kesadaran kolektif masyarakat untuk saling menghormati dan bekerja sama, meskipun ada perbedaan keyakinan.

“Masyarakat Provinsi Jambi harus menyadari bahwa setiap upaya untuk menebar kebencian atau menyebarkan sikap intoleransi hanya akan mengganggu ketertiban dan merusak harmoni yang telah kita bangun. Mari kita jaga bersama-sama, agar tidak ada ruang bagi kelompok-kelompok yang mencoba memecah belah kita,” lanjutnya.

Baca juga:  Kapolda Jambi Silaturahmi dengan Tokoh Katolik, Ajak Bersinergi Jaga Kamtibmas

Pendidikan Toleransi Sejak Dini untuk Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama

Sebagai ketua DPD RKLA Provinsi Jambi, Dr. Maulana juga menegaskan pentingnya pendidikan toleransi sejak dini.

“Pendidikan nilai-nilai toleransi di sekolah-sekolah harus terus digalakkan. Jika sejak anak-anak kita sudah mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan, maka kedepannya mereka akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya toleran, tetapi juga saling memperkuat dalam perbedaan,” ujarnya.

Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Jambi

Di akhir pernyataannya, Dr. Maulana mengajak masyarakat Provinsi Jambi untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan persatuan, serta menanggulangi segala bentuk diskriminasi dan intoleransi yang berpotensi merusak kerukunan umat beragama.

“Kerukunan adalah pondasi bangsa yang harus kita pelihara, dan Jambi bisa menjadi contoh bagi provinsi lain dalam hal pluralisme agama dan keharmonisan umat beragama. Kita semua adalah bagian dari Indonesia, dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang senantiasa mengikat kita dalam kebersamaan,” tutup Dr. Maulana. (Red)