Data yang penulis himpun dari SINDONEWS menunjukkan bahwa jumlah publikasi jurnal ilmiah di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, meskipun pada 2022 sempat mengalami penurunan.

Pada tahun 2015, jumlah publikasi jurnal tercatat 8.624, lalu meningkat tajam pada tahun-tahun berikutnya, mencapai 52.079 pada 2021. Penurunan pada 2022 menjadi 43.300, namun secara keseluruhan, tren riset dan publikasi jurnal di Indonesia menunjukkan peningkatan yang konsisten.

Oleh karena itu, untuk mendukung kebutuhan riset di bidang sains dan teknologi, diperlukan dukungan yang lebih baik dalam hal fasilitas riset yang memadai. Oleh karena itu, solusi yang dapat diusulkan antara lain sebagai berikut:

1. Efisiensi tetap dilakukan dengan target kementerian yang tidak memiliki urgensi yang lebih tinggi, seperti Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Hal ini mengingat bahwa saat ini, geopolitik lebih terfokus pada persaingan perdagangan dan diplomasi ketimbang konfrontasi militer langsung.

Baca juga:  Percepat Sertifikasi Guru, Maulana-Diza Akan Perkuat Literasi Digital Hingga Sediakan Pusat Pembelajaran Bagi Para Guru di Kota Jambi

2. Peningkatan mutu pendidikan dan riset di Indonesia sangat penting untuk mencerdaskan masyarakat. Dengan menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan mandiri secara ekonomi, Indonesia dapat meningkatkan pemasukan negara serta mengurangi beban fiskal.

Selain itu, apabila mutu riset dan inovasi ditingkatkan, maka Indonesia dapat memperkuat sektor pertahanannya. Salah satunya adalah pengembangan riset teknologi militer secara mandiri. Dengan riset yang lebih canggih dan independen, Indonesia bisa menghemat anggaran pembelian peralatan militer dan berpotensi menjadi negara yang lebih kuat dalam hal pertahanan tanpa ketergantungan pada negara lain.

Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Jusuf Kalla, “Tidak ada negara maju tanpa pendidikan yang keras.” Oleh karena itu, pengurangan anggaran untuk sektor pendidikan dan riset harus dipertimbangkan kembali, karena pendidikan dan riset merupakan fondasi bagi kemajuan suatu bangsa.

Baca juga:  Pasar TAC: Apakah Revitalisasi Ini Realistis dan Efektif?

Penulis : Ahmad Fadhil | Mahasiswa Program Studi Kimia di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi, KP KAMMI Sulthan Thaha UNJA