TANYAFAKTA.CO – Sarolangun menyimpan mimpi besar: Sarolangun Maju. Namun, mimpi itu tak akan terwujud hanya dengan janji kampanye. Implementasinya bergantung pada kinerja birokrasi, khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran eselon III. Jika roda pemerintahan masih digerakkan oleh pejabat yang tak kompeten dan lamban, maka mimpi Sarolangun Maju hanya akan tinggal mimpi.
Hari-hari pertama kepemimpinan baru bukanlah sekadar seremoni. Ini adalah momentum untuk menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan perubahan.
Sayangnya, ancaman terbesar bagi percepatan program unggulan justru datang dari dalam: birokrasi yang kaku dan tak efektif. Kita tak bisa mentolerir pejabat yang hanya pandai beralasan, bukan berbuat. Mereka yang gagal menjalankan tugas, menghambat program, dan tak mampu bekerja secara sinergis harus segera disingkirkan.
Menunggu 100 hari kerja untuk melakukan evaluasi adalah sikap yang terlalu lunak. Bupati dan Wakil Bupati harus berani mengambil keputusan tegas sejak awal. Reshuffle bukan sekadar opsi, melainkan keharusan.
Sarolangun tak kekurangan sumber daya manusia yang kompeten. Membiarkan pejabat yang tak mampu bekerja terus bercokol sama saja dengan menghambat kemajuan daerah.
Tinggalkan Balasan