“Jika tidak ada yang memberi, mereka akan bubar dengan sendirinya karena tidak ada pendapatan. Namun, jika masih ada yang memberi, mereka akan terus datang,” jelas Maulana.

Dalam apel tersebut, Maulana juga menekankan bahwa penanganan akan dilakukan secara humanis. “Kami akan melakukan pendataan dan pembinaan, serta mengembalikan mereka ke daerah asalnya,” tegasnya.
Selain itu, Walikota Jambi mengungkapkan bahwa banyak di antara gepeng dan anak jalanan yang berada di Kota Jambi bukanlah warga asli, melainkan berasal dari luar daerah.
Maulana juga mengingatkan bahwa sebagian dari mereka memanfaatkan anak di bawah umur, bahkan balita, untuk mengemis. “Ini menjadi perhatian serius kami, dan harus segera ditangani,” pungkasnya. (Aas)


1 Komentar
Terima kasih pak Walikota telah menutup pos-pos retribusi di pasar dan mengembalikan ikonik kota jambi yang hilang, terus usul agar terminal bayangan di depan Ramayana yang sangat mengganggu aktivitas pasar. Satu lagi mohon tertibkan terminal bayangan sekitar simpang lampu merah pucuk karena banyaknya travel jurusan Kerinci yang parkir memakan jalan. Bravo Pak Maulana!