
“Di saat seperti sekarang ini, yang sangat kita butuhkan adalah semangat untuk melawan penjajahan gaya baru. GMNI harus menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah. Kami berkomitmen untuk terus melahirkan kader-kader militan dan idealis, karena itulah sejatinya tugas GMNI,” ujar Frimus.
Perayaan Dies Natalis kali ini juga diisi dengan kegiatan nonton dan bedah film Gie, yang mengangkat kisah perjuangan seorang pemuda dalam menyuarakan aspirasi dan melawan pemerintahan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Bedah film tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Dr. Iwan Setiawan Tarigan, Dr. Jungjungan Simorangkir, Sasma Situmorang, M.Ip., Sultan Sihombing, Sepernando Gea, dan Dian Purba, M.A.
Dalam diskusi tersebut, para narasumber menyoroti beberapa hal penting yang perlu diingat oleh mahasiswa saat ini, antara lain:
- Pentingnya merawat idealisme di tengah zaman yang serba instan.
- Pentingnya menumbuhkan semangat berliterasi.
- Pentingnya berorganisasi.
- Pentingnya menjadi mahasiswa yang militan dan terdidik.
Acara yang dihadiri oleh puluhan kader GMNI, alumni, organisasi kepemudaan (OKP), ormas, akademisi, serta mahasiswa ini berakhir dengan potong kue Dies Natalis dan pemberian ucapan selamat dari tamu undangan. Sebagai penutup, acara ditandai dengan sesi foto bersama dan pemberian sertifikat kepada narasumber dalam bedah film Gie. (*)


Tinggalkan Balasan