Empat bulan lalu, korban yang sudah geram karena tak kunjung mendapat kejelasan, mendatangi kembali lahan miliknya. Alih-alih menyelesaikan secara baik-baik, R malah menjadi korban kekerasan fisik. Ia mengaku dipukul oleh UN dan sejumlah orang yang bersamanya, bahkan sebelum sempat berbicara sepatah kata pun.
R kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Mendahara Ulu. Meski penyelidikan disebut masih berlangsung, upaya media untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak kepolisian justru menemui hambatan.
“Kami masih menyelidiki. Untuk informasi lebih lanjut silakan langsung ke Kapolsek,” ujar Kanit Polsek Mendahara Ulu melalui pesan singkat saat dikonfirmasi.
Namun hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Mendahara Ulu belum memberikan pernyataan resmi, meski telah dihubungi berulang kali. Sikap tertutup aparat ini memunculkan pertanyaan publik terkait transparansi penanganan kasus yang melibatkan oknum pejabat daerah. (*)


Tinggalkan Balasan