Menteri PPPA, Arifah Fauzi, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, menyatakan bahwa semangat Kartini masih sangat relevan hingga kini. Ia menilai RA Kartini adalah simbol keberanian untuk berpikir melampaui zamannya.

“RA Kartini menulis surat-surat yang kita kenal dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Hari ini, terang itu kita saksikan dalam sosok perempuan Indonesia yang hadir dengan 1.000 profesi yang menginspirasi dan menjadi harapan. Ini adalah panggilan bagi seluruh perempuan untuk berani melangkah, bersuara, dan memimpin,” tegas Arifah.

Acara ini diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, serta partisipan dari luar negeri. Program 1.000 Profesi Perempuan dan Gen Z mencakup berbagai bidang strategis seperti pendidikan, teknologi, kesehatan, media, pertanian, maritim, pertahanan, hingga profesi diaspora.

Baca juga:  DPP GMNI Desak Presiden Copot Menteri ATR/BPN: Nusron Wahid Tak Layak, Lebih Cocok Jadi Youtuber

Selain peluncuran program, rangkaian acara juga meliputi Talkshow Nasional dan Internasional bertajuk “Perempuan Menjawab Berbagai Krisis”, pembacaan surat-surat Kartini, pemberian Anugerah Kartini secara anumerta kepada mendiang Titiek Puspa, serta pembacaan Deklarasi Nasional Perempuan Indonesia “Kartini Menuju Indonesia Emas 2045” sebagai bentuk komitmen terhadap kesetaraan dan pembangunan berkelanjutan.

Acara juga diisi dengan penampilan seni budaya dan ditutup dengan semangat kolaboratif lintas sektor. Ketua Umum Kowani, Nannie Hadi Tjahjanto, menegaskan bahwa angka “1000” menjadi simbol peluang tanpa batas, menandakan bahwa perempuan dan Gen Z bisa hadir di semua bidang bahkan menciptakan profesi baru.

Kehadiran Ketua GOW Kota Jambi dalam acara ini mempertegas dukungan dan keterlibatan aktif dari daerah terhadap gerakan pemberdayaan perempuan secara nasional.

Baca juga:  Walikota Jambi Maulana Tampil Akrab dengan Wakil Presiden RI Gibran di retret Kepala Daerah 

“Ini adalah panggung nyata bagi perempuan Indonesia untuk saling belajar, terhubung, dan berkontribusi aktif dalam membentuk masa depan bangsa,” pungkas Dr. Nadiya. (*)