Dalam kesempatan itu, Carlos menyoroti penangkapan oleh pihak TNI terhadap truk Pertamina yang diduga melakukan kencing pada 26 April 2025. Ia menyebut terdapat kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut oleh aparat kepolisian.
“Setelah TNI menyerahkan truk, sopir, dan kernet kepada polisi, tidak ada tindak lanjut penyelidikan. Bahkan, mereka dilepaskan, padahal bukti sudah jelas. Kami akan mendatangi Kapolda Jambi untuk meminta ketegasan dan transparansi dalam penanganan kasus ini,” tegasnya.
KOMANDO Jambi mendesak Pertamina dan aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas praktik ilegal tersebut serta menindak tegas semua pihak yang terlibat. (*)
Halaman


Tinggalkan Balasan