TANYAFAKTA.ID, JAMBI – Jalan Ness, salah satu jalan utama yang menjadi akses vital bagi masyarakat Muaro Jambi dalam aktivitas sehari-hari, mengalami kerusakan parah. Kerusakan ini diduga akibat intensitas lalu lintas kendaraan berat dari proyek pembangunan Jalan Tol Seksi IV. Kondisi tersebut dinilai telah mencederai hak publik atas fasilitas umum yang seharusnya dijaga dan dilindungi.

Perkumpulan L.I.M.B.A.H (Lembaga Inisiasi Membangun Bumi Agar Hijau) menyoroti serius persoalan ini. Ketua L.I.M.B.A.H Provinsi Jambi, Andrew Sihite, bersama Wakil Ketua Kang Maman, menyatakan bahwa Jalan Ness merupakan contoh nyata dari public good, yaitu barang publik yang dibiayai oleh rakyat dan diperuntukkan bagi kepentingan bersama.

“Jalan umum seperti ini adalah milik semua orang, bukan untuk dimanfaatkan secara sepihak oleh proyek besar tanpa mempertimbangkan dampak kerusakan yang ditimbulkan. Kini, masyarakat harus berdesakan di jalan berlubang dan berlumpur karena proyek tol berlangsung tanpa pembangunan hauling road,” ujar Kang Maman pada Rabu, (7/5/2025).

Baca juga:  Kasus UU ITE Anggota DPRD Merangin: Pengacara HJ Ungkap Dugaan Penghilangan Barang Bukti dan Potensi Tersangka Baru

Dalam pengertian sederhana, public good adalah fasilitas yang dapat digunakan bersama oleh masyarakat, seperti jalan umum, udara bersih, dan air bersih. Kerusakan terhadap fasilitas ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi pada seluruh komunitas.

“Ketika Jalan Ness rusak akibat proyek tol, yang terdampak bukan hanya pengendara, tetapi juga pedagang kecil, anak-anak sekolah, bahkan perekonomian lokal,” tambah Andrew Sihite.

Menurut Perkumpulan L.I.M.B.A.H, secara hukum masyarakat berhak atas jalan umum yang aman dan layak, perlindungan atas kerusakan fasilitas publik, dan lingkungan hidup yang sehat.

Di sisi lain, kontraktor seperti PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sebagai pelaksana proyek Tol Seksi IV, memiliki kewajiban untuk melindungi fasilitas publik, memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan, serta menjalankan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat terdampak.

Baca juga:  Wakapolda Jambi Pimpin Penanaman Bibit Jagung dengan Alat Modern Perdana di Muaro Jambi

Namun, kenyataannya, kendaraan berat seperti truk molen, truk fuso, dan dump truck melintasi Jalan Ness setiap hari. Akibatnya, jalan menjadi retak, berlubang, berlumpur, bahkan membahayakan pengendara sepeda motor dan mobil kecil.