Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat internal GAPKI di Provinsi Jambi, mengingat dari total 185 perusahaan anggota, baru 37 perusahaan yang aktif.
“Tingkat kekompakan GAPKI Provinsi Jambi masih perlu ditingkatkan. Dari 185 perusahaan sawit anggota GAPKI Jambi, baru 37 perusahaan yang aktif berpartisipasi. Oleh karena itu, saya meminta Asisten II Dinas Perkebunan untuk mengundang seluruh perusahaan sawit di Jambi guna mendorong peningkatan keanggotaan GAPKI,” ungkapnya.
Gubernur juga menegaskan dukungan terhadap pertanian modern melalui integrasi kebun sawit dengan komoditas pangan.
“Hal ini penting mengingat kita telah memasuki era pertanian modern, di mana pemerintah mendorong pengembangan kebun sawit terintegrasi dengan komoditas lain. Program tumpang sari, misalnya menanam padi gogo di lahan perkebunan sawit, selaras dengan visi pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan impor,” lanjutnya.
“Ke depan, kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan GAPKI sangat krusial untuk percepatan program pertanian berkelanjutan melalui optimalisasi lahan, seperti penerapan sistem tumpang sari,” tutupnya. (*)
Tinggalkan Balasan