“Layanan ini akan kami buat semudah mungkin untuk diakses masyarakat, bebas pulsa, dan siap siaga kapan pun dibutuhkan. Semua sistem yang terhubung akan bergerak bersamaan,” tegasnya.

Wali Kota Maulana juga menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antar-instansi untuk mewujudkan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu), demi pelayanan yang bisa menyelamatkan nyawa.

Tak hanya dari sisi medis dan penyelamatan, Pemkot Jambi juga memperkuat sistem administrasi kependudukan melalui integrasi data Dukcapil. Hal ini mencakup pencatatan kelahiran dan kematian yang langsung terhubung dengan fasilitas kesehatan.

Pemkot juga berencana memperluas titik posko pemadam kebakaran hingga menjangkau seluruh kecamatan untuk mempercepat waktu tanggap darurat.

Selain aspek medis dan penyelamatan, Pemkot Jambi juga memperkuat kemitraan dengan BPJS Kesehatan guna menjamin perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja.

Baca juga:  Dengan Berbangga Hati, Wagub Sani Akui Kemajuan UIN STS Jambi

“Pelayanan yang baik adalah hak rakyat. Dan pemerintah harus hadir untuk menjamin itu,” tutup Wali Kota Maulana.

Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, serta dihadiri oleh Staf Ahli Wali Kota, Kepala OPD, kepala puskesmas, dan para pemangku kepentingan di bidang kesehatan se-Kota Jambi. (*)