Capaian di sektor kesehatan juga menjadi sorotan. Pemerintah Kota Jambi berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) 100 persen melalui pembiayaan BPJS senilai lebih dari Rp5 miliar. Layanan darurat 24 jam melalui Call Center Bahagia 112 telah dioperasikan, dan angka stunting berhasil ditekan hingga 10,3 persen. Selain itu, sebanyak 794 tenaga medis diangkat menjadi PPPK, dan lebih dari 6.000 warga telah mengikuti program pemeriksaan kesehatan gratis.
Di sektor pendidikan, 2.070 siswa SD dan SMP menerima beasiswa. Pemerintah juga meluncurkan program Sekolah Digital untuk jenjang SMP serta memperluas pendidikan inklusif di empat SD dan 20 SMP. Sebanyak 2.002 guru telah diangkat menjadi PPPK dan 73 guru tahfiz kembali diaktifkan.
Komitmen Maulana terhadap penciptaan lapangan kerja dan penataan kota juga terlihat dari berbagai program strategis. Penataan Pasar Talang Banjar dan Simpang Pulai dilakukan dengan relokasi ke Pasar Angso Duo. Sebanyak 15 pelatihan tematik digelar untuk 1.000 tenaga kerja, sementara bursa kerja atau Job Fair membuka 13.000 lowongan pekerjaan. Bantuan sosial pun disalurkan kepada 3.000 pekerja rentan.
Upaya pengendalian banjir dilakukan melalui normalisasi 47 kilometer sungai dan drainase, pembangunan tiga kolam retensi, serta program satu juta biopori. Perbaikan 108 titik jalan telah dilakukan, dan 459 ruas direncanakan rampung pada tahun ini. Pembangunan Fly Over Paal 10, Outer Ring Road baru, dan Jalan Waterfront juga sedang dalam tahap perencanaan.
Dalam rangka penguatan tata kelola pemerintahan, Maulana mencatatkan penerbitan 300 regulasi dalam 97 hari kerja. Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah diajukan. Sebanyak 5.097 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) telah diangkat, dan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) dinaikkan secara proporsional.
Mengakhiri pidatonya, Wali Kota Maulana menyampaikan ajakan kepada seluruh masyarakat Kota Jambi untuk terus bersatu membangun kota. Ia mengutip seloko adat Jambi sebagai penegasan pentingnya kebersamaan dan musyawarah dalam pembangunan daerah: “Bulat aek dek pembuluh, bulat kato dek mufakat, kato sorang bapecah, kato besamo mufakat.” (*)


Tinggalkan Balasan