Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Republik Indonesia H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd dalam sambutan dan arahannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara desa dan kota dalam pembangunan nasional.
“Pentingnya keterhubungan antara desa dan kota, terutama dalam sektor ekonomi dan logistik kebutuhan sehari-hari. Coba bayangkan kalau desa tidak berkolaborasi dengan kota. Siapa yang akan kirim cabai, sayur-mayur? Warga kota bisa tidak makan cabai,” katanya.
Ditambahkannya, membangun desa adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya membangun kota.
“Membangun desa adalah bagian tak terpisahkan dari upaya membangun kota, bahwa desa memiliki peran vital dalam mendukung kehidupan perkotaan, baik dari sisi pangan, sumber daya manusia, maupun ekonomi,” tambahnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM dalam paparannya menyampaikan, pembangunan yang telah dicapai sejauh ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara Eksekutif dan Legislatif, yang juga didukung penuh oleh segenap unsur Forkopimda, serta partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat, dan seluruh stakeholders sebagai mitra kerja Pemerintahan Kota Jambi.
“Program Jambi Cerdas yang merupakan program unggulan bidang pendidikan untuk mewujudkan hak memperoleh pelayanan pendidikan dasar dan menengah bagi setiap anak dalam meningkatkan akses layanan pendidikan secara adil dan merata, yang pada Tahun 2024 lalu telah menyasar 2.006 siswa SD dan SMP dari masyarakat kurang mampu di Kota Jambi,” papar Maulana.
Wali Kota Maulana juga menegaskan bahwa penanganan banjir menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan kota yang tangguh terhadap bencana dan adaptif terhadap perubahan iklim.
“Salah satu langkah nyata yang telah diambil Pemerintah Kota Jambi adalah dengan membersihkan saluran drainase dan melakukan normalisasi sungai di beberapa titik rawan banjir. Selain itu, pembangunan kolam penampungan air di kawasan padat penduduk juga tengah dilakukan. Kolam-kolam ini dirancang untuk menahan air hujan berlebih, sehingga dapat mengurangi risiko genangan,” ujar Maulana. (*)
Tinggalkan Balasan