Maulana menegaskan bahwa proyek normalisasi Sungai Asam merupakan bagian dari program strategis pengendalian banjir di Kota Jambi, yang melibatkan sinergi antara Pemerintah Kota Jambi, BWSS VI, dan Kementerian PUPR.
“Kalau ini tidak berhasil, banjir akan tetap terjadi setiap tahun. Maka dari itu, butuh dukungan semua pihak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BWSS VI, David Partonggo, menyatakan bahwa proyek penanganan Sungai Asam mencakup panjang sekitar 17 kilometer dan ditargetkan selesai pada Mei 2026.
Ia juga menambahkan bahwa proyek bisa diperluas jika di masa mendatang diperlukan penambahan segmen.
“Kalau memang nanti ada kebutuhan tambahan segmen, akan kita lanjutkan. Prinsipnya, kami siap mendukung penanganan banjir di Kota Jambi secara berkelanjutan,” katanya.
Proyek ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan banjir yang sudah lama membayangi sejumlah kawasan di Kota Jambi, terutama di wilayah hilir Sungai Asam yang menjadi titik rawan genangan saat musim hujan. (Aas)


Tinggalkan Balasan