TANYAFAKTA.CO – Memotong kuku merupakan bagian dari menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Kuku yang panjang dan kotor bisa menjadi tempat berkembangnya kuman, bakteri, bahkan jamur.

Oleh karena itu, pemotongan kuku secara rutin menjadi kebiasaan penting dalam menjaga kebersihan diri.

Namun, dalam tradisi masyarakat Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya, terdapat kepercayaan bahwa memotong kuku di malam hari tidak dianjurkan.

Kepercayaan ini bahkan diwariskan turun-temurun, terutama di lingkungan keluarga tradisional. Banyak orang tua melarang anak-anaknya memotong kuku setelah matahari terbenam dengan alasan-alasan tertentu, mulai dari hal mistis hingga risiko kesehatan.

Namun, apakah larangan ini benar-benar memiliki dasar logis atau hanya mitos belaka? Berikut ulasan berdasarkan perspektif budaya dan medis.

Baca juga:  Jangan Pencet Komedo, Ini Bahayanya untuk Kulitmu

Asal Usul Larangan dari Perspektif Budaya

Larangan memotong kuku pada malam hari banyak ditemui dalam tradisi masyarakat Asia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, kepercayaan ini juga berkembang luas. Sebagian masyarakat meyakini bahwa memotong kuku malam hari bisa mengundang roh jahat, menyebabkan celaka, bahkan dikaitkan dengan ilmu gaib.

Meskipun terdengar mistis, banyak keluarga tetap menjaga pantangan ini sebagai bentuk kearifan lokal dan penghormatan terhadap budaya leluhur.

Alasan Logis dan Sejarah di Baliknya

Jika ditelusuri lebih jauh, larangan memotong kuku malam hari pada zaman dahulu memiliki alasan yang cukup rasional. Sebelum adanya listrik dan pencahayaan memadai, kegiatan memotong kuku di malam hari memang berisiko.

Baca juga:  Pepaya, Buah Tropis Kaya Manfaat untuk Kesehatan Tubuh

Pencahayaan yang minim dari pelita atau lampu minyak membuat proses pemotongan kuku menjadi tidak aman. Risiko terluka akibat terkena pisau atau gunting kuku cukup tinggi.

Luka kecil yang tidak langsung terlihat bisa menjadi sumber infeksi, terutama di zaman ketika belum tersedia antiseptik atau fasilitas medis yang memadai.

Selain itu, kuku yang dipotong bisa tercecer dan sulit ditemukan di lantai rumah yang gelap. Dalam beberapa kepercayaan, kuku yang tercecer dapat dimanfaatkan untuk tujuan mistis atau hal-hal yang tidak diinginkan.