TANYAFAKTA.CO, JAMBI – Proyek multiyears pembangunan Jambi Islamic Center yang menelan anggaran sebesar Rp150 miliar akhir-akhir ini terus menjadi sorotan publik. Di balik harapan menjadikan bangunan ini sebagai simbol keagamaan dan kebanggaan umat Islam di Provinsi Jambi, sejumlah persoalan mencuat ke permukaan.

Mulai dari adendum yang diduga dilakukan berulang kali, alokasi anggaran untuk kegiatan STQH 2023, hingga pernyataan pimpinan DPRD Provinsi Jambi yang dinilai terkesan menjadi juru bicara Pemerintah Provinsi.

Kritik tajam dilontarkan oleh Ade Hary Purnama Silitonga, aktivis asal Merangin yang juga mantan kader HMI Jambi. Ia menuding adanya indikasi “permainan mata” antara Dinas PUPR Provinsi Jambi dengan pimpinan DPRD Provinsi jambi

Baca juga:  Breaking News ! Puluhan Massa Geruduk Bawaslu Kota Jambi Tuntut Pendindakan Tegas Terhadap HAR Cawako Jambi Nomor 1

“Saya menduga ada permainan antara Dinas PU Provinsi Jambi dan pimpinan DPRD Provinsi ambi, terutama Ketua DPRD Provinsi Jambi yang mengatakan bahwa kritik masyarakat dan aktivis hanyalah framing negatif. Jangan asal bicara seperti itu,” tegas Ade pada pada Senin, (16/6/2025).

Tak sekadar mengkritik, Ade bahkan menantang pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Jambi untuk hadir dalam debat publik terkait proyek multiyears yang pendanaannya berasal dari pajak rakyat tersebut.

“Hari ini, saya secara resmi mengajukan surat ke DPRD Provinsi Jambi mengenai ajakan debat publik bersama aktivis se-Provinsi Jambi. Terkait pernyataan Wakil Ketua DPRD yang menyebut dana proyek bukan Rp150 miliar melainkan lebih dari Rp220 miliar,” ujar Ade.

Baca juga:  Pertumbuhan Ekonomi Jambi "Ambruk" Jauh di Bawah Rata-Rata Nasional