TANYAFAKTA.CO, KOTA JAMBI – Pemerintah Kota Jambi terus memperkuat upaya nyata dalam menanggulangi kemiskinan melalui pembenahan data yang akurat dan faktual. Bertempat di Aula Dinas Sosial Kota Jambi, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., secara resmi melepas 265 petugas Verifikasi dan Validasi (Verval) Data Fakir Miskin Tahun Anggaran 2025, Senin (16/6/2025).

Selama dua bulan ke depan, para petugas akan menyisir seluruh wilayah Kota Jambi untuk mencocokkan dan memperbarui data langsung dari lapangan. Proses ini akan menggunakan aplikasi Atasee (Sistem Informasi Atensi dan Tata Sosial), yang dikembangkan untuk memotret kondisi sosial masyarakat secara aktual dan menyeluruh.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Diza menegaskan bahwa data merupakan fondasi utama bagi kebijakan publik yang efektif. Karena itu, verifikasi ini menjadi langkah strategis untuk menyelaraskan data administratif dengan kondisi riil masyarakat.

Baca juga:  Geliatkan Ekonomi Lokal, Pemkot Akan Launching Car Free Night Di Kawasan Jalan Soemantri

“Kami tidak ingin program bantuan pemerintah kota salah sasaran hanya karena datanya tidak akurat. Verifikasi ini menjadi dasar agar kebijakan hadir tepat di tengah masyarakat yang membutuhkan,” ujar Diza.

Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar pendataan, melainkan wujud kehadiran pemerintah dalam menangani persoalan kemiskinan secara sistematis.

“Kita tidak hanya bicara soal sebab kemiskinan, tapi bagaimana pemerintah hadir dengan solusi. Kemiskinan ekstrem, rentan miskin, dan miskin biasa tidak bisa disamaratakan. Semua harus ditangani bertahap, dimulai dari data yang benar,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati, menyampaikan bahwa berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), terdapat sekitar 342 ribu jiwa atau 85 ribu Kepala Keluarga (KK) yang tercatat sebagai warga miskin di Kota Jambi.

Baca juga:  Kota Jambi Gelar Penilaian Final Lurah Terbaik 2025, Wali Kota Apresiasi Inovasi Kelurahan

“Data ini sudah tercantum sejak bertahun-tahun lalu dan banyak yang perlu diperbarui. Bahkan masih ada warga dengan kondisi miskin kritis yang belum tercatat sama sekali. Inilah pentingnya pendataan menyeluruh,” jelas Yunita.

Melalui aplikasi Atasee, proses verval tahun ini akan menggunakan 80 indikator pengukuran, baik pada tingkat individu maupun keluarga, sebagai acuan untuk menyusun data sosial yang lebih presisi dan mendukung program “Kota Jambi Bahagia.”

“Selain indikator ekonomi, aplikasi ini juga mencatat aktivitas atensi sosial yang dilakukan oleh petugas di lapangan,” tambahnya.

Kegiatan ini turut melibatkan berbagai unsur masyarakat. Para petugas terdiri dari fasilitator kelurahan (Faskel), kader PKK, kader BPS, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), mahasiswa, serta pendamping PKH dan Rehabilitasi Sosial (Rehsos).

Baca juga:  Hari Ketiga Lebaran, Gubernur Al Haris Tekankan Kekompakan Antar Bupati/Wali Kota

Pelepasan petugas dilakukan secara simbolis melalui pemasangan tanda pengenal oleh Wakil Wali Kota Diza, disaksikan oleh Kepala Bappeda Suhendri, Kepala Disdukcapil Nirwal Ilyas, dan sejumlah pimpinan OPD lainnya.

Pemerintah Kota Jambi berharap, melalui kegiatan ini, penyusunan data kemiskinan yang lebih akurat dapat menjadi landasan pengambilan keputusan yang tepat, adil, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. (*)