Lebih lanjut, Wagub menyebutkan bahwa hingga Juni 2025, luas panen jagung di Provinsi Jambi diperkirakan mencapai 1,595 ribu hektare, dengan produksi sekitar 9,913 ribu ton JPK KA 14%. Pemerintah Provinsi Jambi menargetkan pencapaian swasembada pangan melalui perluasan lahan tanam jagung seluas 133.785,09 hektare pada tahun ini.
“Dukungan intervensi sektor pertanian dari Pemerintah Pusat sangat dibutuhkan oleh Provinsi Jambi dengan harapan dukungan ini secara strategis ditujukan untuk menjadikan Provinsi Jambi menjadi salah satu indikasi lokasi intervensi swasembada pangan sebagai Kawasan Lumbung Pangan Nasional,” kata Wagub Sani.
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol. Krisno Halomoan Siregar, S.I.K., M.H., menilai bahwa potensi pertanian dan sumber daya alam di Provinsi Jambi perlu dikelola dengan strategi yang tepat untuk memperkuat sistem ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.
“Untuk itu diperlukan persepsi menyatukan langkah serta merumuskan strategi bersama untuk memastikan ketersediaan akses dan stabilitas pangan di wilayah Provinsi Jambi. Dan tadi malam saya berdiskusi lama dengan Kapolda Kalimantan Barat, saya bertelepon dan saya bertanya apa kiatnya sehingga mereka bisa panen raya yang luar biasa, dan saya mendengar bahwa semuanya itu adalah dukungan utamanya dari pemerintah daerah dari mulai Gubernur, Kepala Dinas sampai dengan kepala daerah Wali Kota maupun Bupati dan juga pihak swasta,” ujar Kapolda.
Kapolda juga berharap Rakor ini menjadi wadah efektif untuk membangun kolaborasi lintas sektor agar pelaksanaan program pertahanan pangan dapat berjalan optimal, merata, dan tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya kerja sama antar instansi guna menghadapi tantangan seperti alih fungsi lahan, menurunnya produktivitas, dan distribusi pangan yang belum merata.
“Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa Bulog strategis lainnya serta pihak kepolisian sangat diperlukan guna memastikan kebijakan dan program berjalan secara terpadu di lapangan. Diharapkan melalui pendekatan-pendekatan kolaboratif ini diharapkan berbagai kendala yang dihadapi dapat diidentifikasi lebih awal dan diselesaikan secara bersama-sama,” harap Kapolda.
“Selain daripada itu rapat koordinasi saat ini juga menjadi momentum untuk membangun komitmen bersama dalam rangka menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan harga serta melindungi masyarakat dari potensi kerawanan pangan, khususnya di wilayah Provinsi Jambi,” pungkasnya. (*)


Tinggalkan Balasan