Hal SDM menurut Wagub Sani juga harus menjadi perhatian agar apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
“SDM atau pelakunya itu yang harus sesuai dengan komponen yang berkompeten sesuai dibidang masing-masing, persoalan stunting harus diikutsertakan juga Dinas PU dimana dinas ini diharapkan dapat membangun dan memperbaiki infrastruktur. Bagaimana kita juga mempersiapkan tenaga kesehatan dalam menangani stunting tersebut. Oleh karena itu berbicara SDM maka harus kita pandang semua komponen-komponen unsur-unsur yang terkait,” katanya.
Wagub Sani juga menyampaikan bahwa penumpasan stunting ibaratnya gotong royong bersama untuk menyelesaikan. “Dalam rakor ini insya Allah akan meningkatkan suatu tekad bersama, komitmen bersama untuk bersama-sama dan niat bersama untuk mencapai tujuan penurunan angka stunting,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Drs. Putut Riyatno, dalam sambutannya menyatakan bahwa berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2024, angka prevelensi stunting di Provinsi Jambi berada pada angka 17,1%, dibawah prevalensi stunting nasional yaitu 19,8%. namun jika dibandingkan dengan angka stunting Provinsi Jambi tahun 2023 yaitu 13,5%, artinya ada penambahan sebesar 3,6% jumlah balita stunting di Provinsi Jambi.
“Hal ini tentunya harus meningkatkan komitmen dan kerja keras kita bersama dalam upaya percepatan, pencegahan, dan penurunan stunting di negeri yang kita cintai ini. Dan penurunan stunting di Provinsi Jambi, tidak hanya pemerintah, pihak swasta dan masyarakat juga turut andil dalam upaya penanganan stunting. Dengan kekuatan kita bersama, semuanya bergerak, angka 17,1 % mungkin akan bisa turun lagi dan merata diseluruh wilayah Provinsi Jambi,” kata Putut.
Putut juga menjelaskan, sejalan dengan implementasi Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yaitu Genting (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Sidaya (Lansia Berdaya), Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak), Gati (Gerakan Ayah Teladan Nasional), dan super apps menjadi penting dalam meningkatkan kualitas SDM, yang dimulai dari masa konsepsi sampai dengan usia lanjut (siklus hidup manusia).
“Untuk itu, rakor ini diharapkan dapat menjadi forum yang sangat strategis untuk mengevaluasi, penguatan strategi, merevitalisasi komitmen, dan dukungan peran pemerintah daerah serta mitra kerja dalam meningkatkan akses dan kualitas program Bangga Kencana dan percepatan, pencegahan dan penurunan stunting, baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota sampai tingkat lini lapangan, sebagai salah satu upaya bersama menciptakan SDM Jambi unggul, berkualitas, dan berdaya saing,” jelasnya. (*).


Tinggalkan Balasan