TANYAFAKTA.CO Banyak orang pernah mengalami tidur sore yang “kebablasan” hingga lewat waktu Magrib. Alih-alih merasa segar, justru tubuh terasa lemas, kepala berat, bahkan suasana hati ikut kacau. Fenomena ini cukup umum, tapi apa sebenarnya penyebabnya?

1. Gangguan Irama Sirkadian Tubuh

Tubuh manusia memiliki jam biologis alami yang disebut irama sirkadian, yang mengatur kapan tubuh sebaiknya tidur dan bangun. Tidur sore menjelang malam bisa mengganggu ritme ini, karena tubuh mulai bersiap memasuki fase istirahat malam hari.

Saat seseorang tidur di waktu menjelang Magrib—yakni transisi siang ke malam—otak mulai mengeluarkan sinyal untuk produksi hormon melatonin, hormon yang memicu rasa kantuk. Ketika seseorang justru terbangun pada waktu ini, tubuh menjadi bingung: seolah sudah tidur malam, padahal baru tidur sebentar. Akibatnya, tubuh terasa lesu, tidak segar, dan bahkan bisa pusing.

Baca juga:  Mengapa Potong Kuku Tidak Dianjurkan di Malam Hari? Cek Faktanya

2. Tidur Singkat dengan Kualitas Buruk

Tidur sore menjelang Magrib sering kali bukanlah tidur nyenyak, melainkan tidur ringan (non-REM). Dalam fase ini, otak tidak mencapai gelombang tidur dalam (deep sleep). Saat terbangun dari tidur ringan, apalagi tiba-tiba, tubuh merasa belum benar-benar istirahat.

Kondisi ini bisa membuat sleep inertia, yaitu perasaan grogi, bingung, dan lelah setelah bangun tidur.

3. Perubahan Tekanan Darah dan Metabolisme

Menjelang Magrib, tubuh sedang mengalami perubahan metabolik. Biasanya pada sore hingga malam, tekanan darah dan suhu tubuh mulai menurun. Jika seseorang tertidur dalam kondisi ini dan terbangun setelahnya, metabolisme tubuh belum kembali stabil sehingga terasa lemas dan tidak bertenaga.

Baca juga:  Telinga Sering Berair: Masalah Sepele atau Tanda Serius?