Berpindah tugas sebagai Kapolda Sumsel, Komjen Rachmad langsung berhadapan dengan sindikat narkotika lintas provinsi yang mengakar kuat di wilayah tersebut. Dengan strategi intelejen presisi, operasi tertutup, serta penguatan kolaborasi antar lembaga, Komjen Rachmad berhasil memimpin pengungkapan beberapa jaringan besar peredaran narkoba.
Tak hanya mengandalkan penindakan, ia juga menekankan pentingnya demand reduction melalui edukasi, pembinaan pemuda, dan penguatan rehabilitasi berbasis komunitas. Hasilnya, angka peredaran narkoba turun signifikan, dan Polri di wilayah itu kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Dari Lapangan ke Strategi Siber Nasional
Saat ini, Komjen Rachmad Wibowo menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Ini menunjukkan kepercayaan negara terhadap kapasitas strategisnya, tidak hanya dalam keamanan fisik, tetapi juga dalam keamanan digital dan pertahanan siber nasional.
Di BSSN, ia dikenal sebagai pemimpin yang mendorong integrasi antara pertahanan siber, sistem intelijen negara, dan penguatan infrastruktur teknologi informasi nasional. Kehadirannya memperkuat kesiapan Indonesia menghadapi ancaman dunia maya yang makin canggih dan masif.
Waktunya Naik ke Panggung Nasional
Komjen Rachmad Wibowo adalah perpaduan antara pengalaman lapangan yang konkret dan visi strategis jangka panjang. Gaya kepemimpinannya mengedepankan pendekatan yang holistik: responsif, kolaboratif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
Di tengah kebutuhan mendesak akan reformasi kelembagaan, peningkatan profesionalisme, serta perbaikan citra Polri, sosok seperti Rachmad Wibowo bukan sekadar layak—tetapi mendesak untuk mengisi posisi Wakapolri.
Indonesia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya menjanjikan, tetapi sudah terbukti. Dan dalam situasi hari ini, saatnya Komjen Rachmad Wibowo mengambil peran yang lebih besar di tingkat nasional.
Penulis : Mahasiswa Magister Hukum, Universitas Indonesia


Tinggalkan Balasan