Panen raya ikan di lubuk larangan, sebagai penguatan sumber protein lokal yang berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Aksi tanam padi bersama petani, sebagai simbol dukungan terhadap ketahanan dan kemandirian pangan keluarga.
Pelibatan aktif TP PKK kabupaten dan kecamatan dalam edukasi gizi keluarga, pendampingan ibu dan anak, serta pemantauan kesehatan remaja dan calon pengantin.
Pelayanan KB langsung ke desa-desa, untuk mendukung pengaturan jarak kehamilan dan peningkatan kualitas hidup keluarga.
“Dengan menjaga semangat kolaborasi, kedekatan dengan masyarakat, dan penguatan program dari hulu ke hilir, kami optimis Kerinci mampu menjadi kabupaten yang tangguh, bebas stunting, dan siap menyongsong masa depan yang lebih sehat dan sejahtera,” tegas Monadi.
Sebelumnya, dalam forum pra-penilaian konvergensi stunting, Wakil Bupati Kerinci, H. Murison, S.Pd., S.Sos., M.Si., telah memaparkan strategi dan capaian Pemkab Kerinci, mulai dari perencanaan berbasis data, integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif, hingga pelibatan aktif masyarakat.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Kerinci tidak hanya konsisten dalam penanganan stunting, tetapi juga menjadi model inspiratif bagi kabupaten/kota lain di Provinsi Jambi dalam pelaksanaan aksi konvergensi yang efektif dan berdampak nyata.(*)


Tinggalkan Balasan