“Setiap yang berjiwa pasti alami kematian, merupakan salah satu firman Allah SWT tentang kematian. Dalam Al-Qur’an banyak lagi ayat yang menerangkan tentang kematian. Kematian akan dialami siapapun yang bernyawa, begitu juga jabatan. Setiap yang mempunyai jabatan, baik itu bupati, camat, wagub dan seterusnya akan ada akhirnya. Momen ini tidak bisa dihindari, ditunda, atau bahkan diprediksi kapan datangnya. Allah SWT memiliki hak prerogatif atas kematian makhluk-Nya dan juga jabatan pasti akan diganti,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Wagub Sani juga mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk bershalawat.
“Tujuan kita shalawatan untuk dapat rahmat dari Allah SWT. Dengan shalawatan kita sudah menghormati dan memuliakan Nabi kita. Selain itu, mendatangkan pahala juga membersihkan dosa-dosa kita yang pernah dilakukan, baik sengaja maupun tidak disengaja, insya Allah dihapuskan Tuhan,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Batang Hari yang diwakili oleh Asisten II Sekda Kabupaten Batang Hari, H. Isah, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi, khususnya kepada Wakil Gubernur Jambi yang telah hadir dan memberikan tausiah dalam kegiatan tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Batang Hari sangat mensupport kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti tausiah dalam rangka Tabligh Akbar Hari Asyura 1447 H dan pemberian santunan anak yatim dan dhuafa,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Wagub Sani juga menyerahkan santunan kepada 97 anak yatim dan dhuafa sebagai bentuk kepedulian sosial pemerintah terhadap masyarakat kurang mampu.(*)
Tinggalkan Balasan