Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa aplikasi ini akan memperkuat posisi PalmCo dalam aspek ESG (Environmental, Social, Governance), serta mendukung pencapaian Proper Emas dan sertifikasi pengurangan emisi gas rumah kaca. Eco Cycle juga disebutnya sebagai langkah konkret untuk mendukung strategi dekarbonisasi PTPN Group dalam menghadapi tantangan industri masa kini.
“Sebagai salah satu subholding di bawah naungan PTPN III (Persero), kami menyadari bahwa tantangan ke depan tidak ringan. Dunia usaha kini bergerak ke arah yang lebih hijau, lebih efisien, dan lebih bertanggung jawab secara sosial maupun lingkungan,” jelasnya.
Ugun juga menilai bahwa pemilihan PKS Pagar Merbau sebagai lokasi peluncuran sangat tepat. “Kebun Pagar Merbau yang menjadi tuan rumah peluncuran ini kami pandang sangat ideal. Selain memiliki potensi besar, kebun ini juga menunjukkan semangat transformasi yang tinggi. Seluruh jajaran di sini telah bersiap dan menyambut inisiatif ini dengan antusias,” ujarnya.
Peluncuran Eco Cycle juga menjadi momentum kolaborasi lintas entitas di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara. Aplikasi ini dirancang untuk bisa diimplementasikan di lingkungan PTPN baik PalmCo dengan komoditas utama sawit, PTPN I SupportingCo yang menangani komoditas karet dan lainnya, serta PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang berfokus pada komoditas tebu.
Sebelumnya, PTPN IV PalmCo telah mencatatkan sejumlah pencapaian dalam aspek pengelolaan lingkungan, termasuk keberhasilan meraih Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Perusahaan juga disebut sebagai pelat merah pertama di sektor perkebunan yang siap melangkah ke perdagangan karbon domestik melalui pemanfaatan residu sawit sebagai sumber energi alternatif.
Dengan peluncuran Eco Cycle, PTPN Group semakin menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi industri berbasis keberlanjutan, sekaligus menjawab arah kebijakan nasional menuju ekonomi hijau dan target Net Zero Emission pada 2060.


Tinggalkan Balasan