“Yang menarik bagi saya adalah setiap gerakan yang mereka lakukan adalah dengan senyum dan musik. Légion étrangère sangat kagum dengan tentara-tentara Indonesia. Mereka sangat sopan. Saya ingin menari dan belajar yel-yel dengan mereka, karena tarian ini sangat bagus,” ungkapnya antusias.

Hal serupa disampaikan Jeff Paimin, warga negara Prancis yang pernah tinggal di Indonesia. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan diplomasi budaya seperti ini.

“Kalau ada perang antara Indonesia dan Prancis, Indonesia menang tinggal menari, semua orang berhenti lihat. Perlu diulang, tidak (hanya) untuk 14 Juli, tapi perlu diulang, karena ini diplomasi budaya itu sangat penting,” ujarnya.

Kebanggaan juga disampaikan oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang. Ia menuturkan bahwa kontingen Indonesia telah melalui serangkaian persiapan yang matang, mulai dari survei lokasi, latihan parsial, hingga gladi.

Baca juga:  Presiden Prabowo Sampaikan Pidato Kunci pada Konferensi Internasional Infrastruktur 2025

“Hari ini merupakan perayaan puncak, di mana nantinya Kontingen Patriot dari TNI akan menampilkan parade dan defile dan nanti akan menjadi kontingen kehormatan. Di mana kegiatan ini juga akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai tamu kehormatan. Tentunya ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk Indonesia, termasuk juga untuk TNI,” jelasnya.

Brigjen Frega menambahkan bahwa parade ini bukan hanya sekadar penampilan militer, tetapi juga merupakan bentuk konkret dari diplomasi pertahanan Indonesia.

“Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan semakin bisa mengharumkan nama Indonesia sebagai bentuk konkret dari Diplomasi Pertahanan Indonesia di kancah dunia,” pungkasnya.

(BPMI Setpres)