Kongres secara simbolis dibuka oleh tokoh senior GMNI, Suko Sudarsono.

“Oke. Dengan ini saya menyatakan bahwa Kongres GMNI yang ke-22 saya buka. Merdeka! Merdeka!” serunya, yang disambut dengan pekik semangat dari ratusan peserta yang memenuhi Gedung Merdeka.

Kongres akan berlangsung sampai dengan Jumat, (18/7/2025) mendatang, dengan agenda utama seperti sidang pleno, diskusi panel, serta pemilihan Ketua Umum GMNI yang baru. GMNI menargetkan terpilihnya kepemimpinan muda progresif yang mampu merespons tantangan zaman, mulai dari ketimpangan global, intervensi ekonomi asing, hingga krisis kedaulatan data nasional.

Tema besar “Penjajahan Gaya Baru” mencerminkan kekhawatiran GMNI terhadap tekanan neoliberalisme yang merambah berbagai sektor strategis di Indonesia. Dominasi perusahaan multinasional dalam ekonomi digital, penetrasi budaya asing secara masif, serta ketergantungan teknologi terhadap negara maju menjadi isu sentral dalam kongres ini.

Baca juga:  Dugaan Korupsi Hibah KPU Tanjungbalai Rp16,5 M: Praktisi Hukum Dorong Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Sebagai informasi, GMNI didirikan pada tahun 1954 dan dikenal sebagai organisasi mahasiswa yang berpijak pada ideologi marhaenisme. Sepanjang sejarahnya, GMNI aktif dalam berbagai peristiwa politik dan gerakan sosial nasional, serta telah melahirkan banyak tokoh penting di Indonesia. (*)