“Pemerintah Provinsi Jambi juga berupaya melalui salah satu program prioritas pembangunan, yaitu penguatan sistem kesehatan primer dan peningkatan kualitas pendidikan, sebagai bagian dari visi pembangunan Provinsi Jambi untuk mewujudkan Jambi yang mantap, berdaya saing, dan berkelanjutan pada tahun 2029 di bidang pendidikan yang diharapkan dapat mendorong semangat masyarakat untuk terus melanjutkan pendidikan tinggi guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sekda menekankan bahwa peran lembaga pendidikan tinggi kesehatan sangat krusial dan strategis. Poltekkes Jambi sebagai institusi vokasi, kata dia, tidak hanya dituntut mencetak tenaga kesehatan yang kompeten secara teknis, tetapi juga membentuk lulusan yang memiliki kepedulian sosial serta pemahaman terhadap dinamika masyarakat lokal.

Baca juga:  Festival Batanghari 2025 Usai, Gubernur Al Haris Targetkan Peningkatan Wisata dan Ekonomi Daerah

“Kami yakin bahwa para mahasiswa baru yang memulai perjalanan akademiknya hari ini akan menjadi mitra strategis dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat, penanggulangan stunting, penguatan layanan primer, serta promosi gaya hidup sehat,” tuturnya.

Ia berharap, melalui kegiatan PKKMB, mahasiswa baru dapat meningkatkan kesadaran kebangsaan, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Selain itu, mahasiswa diharapkan menjadi pembelajar aktif yang berpikir kritis, adaptif terhadap perubahan, serta terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor.

“Harapan kami, serta seluruh civitas akademika Poltekkes Jambi, adalah untuk membina mahasiswa agar memahami peran mereka sebagai kaum terdidik melalui berbagai program inovasi kesehatan, pelatihan, penguatan layanan berbasis komunitas, serta pengabdian kepada masyarakat,” pungkasnya.

Baca juga:  Pj Bupati Merangin Apresiasi Peresmian Gedung Sentra Diklat Kejati Jambi

Sebelumnya, Direktur Poltekkes Kemenkes Jambi, Dr. Rusmimpong, S.Pd., M.Kes, melaporkan bahwa kegiatan PKKMB tahun ini diikuti 3.106 mahasiswa baru. Rinciannya, sebanyak 1.461 merupakan mahasiswa reguler, dan 1.645 lainnya berasal dari kalangan profesional kesehatan yang sudah bekerja di fasilitas layanan kesehatan. “Selain itu, terdapat pula partisipasi dari mahasiswa yang belum menyelesaikan studi pada tahun sebelumnya,” katanya.(*)