Lebih lanjut, Ludwig menyoroti pentingnya peran DPP GMNI, khususnya melalui Ketua DPP Bidang Reforma Agraria, dalam merespons berbagai konflik agraria yang masih terjadi di berbagai daerah, termasuk di Jambi.
“Provinsi Jambi masih menjadi salah satu wilayah rawan konflik agraria. Kami menginginkan kehadiran DPP GMNI yang lebih konkret dalam isu ini. Jika kepengurusan DPP GMNI mendatang membutuhkan kader-kader pejuang pemikir – pemikir pejuang yang kritis dan berpihak pada rakyat dalam persoalan agraria, maka DPC GMNI Jambi siap mendistribusikan kader-kader terbaiknya untuk memperkuat struktur DPP, terutama di Bidang Reforma Agraria,” tegas Ludwig.
Dalam semangat Bersatu Lawan Penjajahan Gaya Baru, Ludwig menyebut bahwa DPC GMNI Jambi telah mempersiapkan dan memberangkatkan delegasi-delegasi terbaiknya, baik secara ideologis maupun organisatoris untuk terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kongres. “Kami tidak hanya membawa suara dari Jambi, tapi juga membawa semangat juang yang terikat pada sejarah panjang perlawanan kaum Marhaen. Kami siap mengawal keputusan kongres ini agar tetap berpijak pada ajaran Bung Karno,” pungkasnya.
DPC GMNI Jambi berharap Kongres ke-22 ini melahirkan kepemimpinan yang revolusioner, progresif, dan tetap menjadikan ideologi Marhaenisme sebagai pandu utama gerak juang GMNI di tengah arus zaman.
Tinggalkan Balasan