TANYAFAKTA.CO, JAKARTA – PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Dr. Slamet Edy Purnomo, M.M., CFrA., CIISA., CSFA., dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
Kawasan kopi arabika yang berada di bawah pengelolaan PalmCo bekerjasama dengan PTPN I itu dinilai berhasil menjalani transformasi dan revitalisasi yang signifikan, hingga mampu mengangkat kembali kejayaan salah satu ikon agrikultur Indonesia.
Dalam kunjungan kerjanya akhir pekan lalu, Dr. Slamet Edy didampingi langsung oleh Director Plantation and Agriculture Danantara M. Abdul Ghani, Direktur Produksi Holding Perkebunan PTPN III (Persro) Rizal H. Damanik, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa, Direktur Hubungan Kelembagaan Irwan Perangin-angin serta Direksi PTPN I.
“Kami dari tim BPK melakukan business visit ke Perkebunan Kopi Bondowoso yang dulunya memang terkenal dengan kopinya yang legendaris, yaitu Java Coffee. Saat ini, kopi tersebut ditangani dengan sangat baik oleh PTPN,” ujar Dr. Slamet dalam keterangan tertulis siaran pers PTPN, Rabu (23/7/2025)..
Ia menilai pengelolaan Java Coffee oleh perusahaan perkebunan negara itu tengah menunjukkan kemajuan signifikan dari sisi kualitas maupun produktivitas. Saat ini, produksi kopi di kebun JCE diproyeksikan mencapai 540 kilogram per hektare/tahun.
“Ini merupakan langkah maju yang konkret dan kami berharap ke depan bisa dikembangkan diatas satu ton bahkan menuju dua ton per hektare,” sambungnya.
Lebih jauh, ia menyoroti kontribusi PTPN dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui kemitraan yang kuat dan berkelanjutan. Dr. Slamet mengungkapkan bahwa pendekatan inklusif ini menjadi contoh baik bagi pengembangan sektor perkebunan lainnya di Indonesia. “PTPN telah mampu merangkul dan mensejahterakan petani, khususnya petani kopi di wilayah Jawa Timur. Mudah-mudahan ini bisa berkembang ke wilayah-wilayah lain di Indonesia,” katanya.
Menurutnya, kopi Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar dunia. Ia mengutarakan bahwa dari segi cita rasa, kopi lokal tidak kalah dibandingkan dengan kopi dari negara-negara produsen utama seperti Brasil.
Tinggalkan Balasan