Selain itu, Hj. Hesti Haris mengajak PD IBI Provinsi Jambi mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini, pencegahan perilaku seksual pranikah dan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Sebagai bagian dari upaya preventif, kami menginisiasi kampanye yang berfokus pada pencegahan pernikahan dini, pencegahan perilaku seksual pranikah, dan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Selain itu, kami akan menyampaikan informasi mengenai usia ideal untuk menikah. Meskipun tugas utama ibu-ibu dilapangan seringkali berfokus pada pendampingan ibu hamil hingga proses persalinan yang aman, pencapaian tujuan tersebut memerlukan pendekatan yang komprehensif. Perlu diakui bahwa angka pernikahan dini di Provinsi Jambi masih tergolong tinggi. Bahkan, berdasarkan laporan, terdapat kasus pernikahan pada usia 13 tahun, yang menunjukkan urgensi penanganan masalah ini,” katanya.
“Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para bidan atas dukungan luar biasa yang telah diberikan. Kami berharap dapat terus bekerja sama, khususnya dalam mendukung program pemerintah. Dalam hal ini, kami juga melibatkan PLKB dan tim penggerak PKK untuk berkolaborasi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing, termasuk mengenai pengaturan jarak kehamilan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua PD IBI Bidan Dewi Novista Lilis mengatakan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) didirikan pada tanggal 24 Juni 1951 di Jakarta. Sebagai organisasi profesi, IBI telah menunjukkan pengalaman dan keberhasilan dalam melayani serta mengayomi bidan di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi, selama 74 tahun. “IBI berperan aktif dalam mendukung transformasi sektor kesehatan, membangun sinergi dengan pemerintah, melakukan konsolidasi internal, dan melakukan advokasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait,” ujar Bidan Dewi Novista Lilis.
Bidan Dewi Novista Lilis juga mengungkapkan bahwa saat ini Provinsi Jambi telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 11 pengurus cabang dan tiket kabupaten yang beranggotakan 8.055 bidan, dengan 565 tempat praktik mandiri, 115 bidan delima, dan 450 bidan yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. “Para bidan ini berperan sebagai tenaga kesehatan profesional strategis dan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, yang memiliki peran krusial dalam memenuhi kebutuhan esensial pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, serta kesehatan reproduksi,” ungkapnya.
Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Jambi ini dikukuhkan Gubernur Jambi yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Dr. H. Sudirman, SH., MH. Pengukuhan ini turut dihadiri juga Kepala BKKBN Provinsi Jambi Drs. Putut Riyatno, M.Kes, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Drs. Saprimail Harahap, M.Kes, Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi Dr. dr. Herlambang, Sp.OG, KFM, Ketua DWP Provinsi Jambi Hj. Iin Kurniasih Sudirman, para Kepala OPD terkait dan undangan lainnya. (*)


Tinggalkan Balasan