Selain memperbaiki gizi generasi muda, pemerintah juga fokus memastikan kemandirian pangan. Presiden memaparkan langkah strategis pemerintah, mulai dari pembukaan jutaan hektare sawah baru di Kalimantan, Sumatera, dan Papua, hingga pemangkasan birokrasi penyaluran pupuk agar langsung diterima petani.

“Hari ini kita surplus produksi beras. Stok cadangan beras nasional kita hari ini lebih dari 4 juta ton. Ini adalah tertinggi selama sejarah NKRI. Untuk pertama kali dalam puluhan tahun Indonesia bisa kembali mengekspor beras dan jagung. Saya perhatikan di mana-mana para petani tersenyum karena harga gabah stabil dan penghasilan mereka meningkat,” ucap Presiden.

Presiden juga menegaskan sikap tegas pemerintah terhadap praktik curang di sektor pangan, termasuk penimbunan dan manipulasi harga. Ia menekankan bahwa tidak ada ruang bagi oknum-oknum “serakahnomics” yang mencari keuntungan dengan mengorbankan kesejahteraan rakyat.

Baca juga:  BGN Nonaktifkan 56 SPPG Imbas Kasus Keracunan Massal Program MBG

“Usaha penggilingan-penggilingan beras skala besar harus mendapat izin khusus dari pemerintah kalau mereka masih mau bergerak di bidang ini. Kalau tidak, yang besar silakan pindah ke bidang lain. Jangan main di atas kebutuhan dasar rakyat Indonesia,” katanya.

(BPMI Setpres)