Kabar duka ini pun cepat menyebar di komunitas ojek online dan mengiris hati mereka. Sebuah pesan suara beredar di grup WhatsApp, turut mengajak para diver ojol untuk mendoakan korban yang gugur saat berjuang untuk menghidupi keluarganya.

“Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh, kita menundukkan kepala untuk rekan seperjuangan ojol. Baca suratul fatihah untuk beliau ya, pahlawan tanpa tanda jasa… Semoga almarhum diterima iman Islamnya dan dibukakan pintu surga-Nya. Amin,” demikian isi pesan itu.

Dikutip dari berbagai sumber, di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB, massa telah menduduki jalur rel kereta di dekat Stasiun Palmerah. Kondisi ini membuat perjalanan KRL lumpuh total, sejumlah rangkaian tertahan di stasiun-stasiun sebelumnya.

Baca juga:  Sempat "Bela" Anggota DPRD Provinsi Jambi yang diduga Lakukan Pengeroyokan, Begini Klarifikasi Prof Usman

Untuk membubarkan massa, aparat terus menerus menembakkan gas air mata. Namun, demonstran bertahan sambil membakar ban dan melemparkan batu maupun botol ke arah aparat. Polisi membalas dengan water cannon dan gas air mata. (*)