“Ini hari Jumat, anggota dewan biasanya cepat balek,” ungkapnya.
Salah satu massa aksi, Pernando, mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam kepada seluruh anggota DPRD Provinsi Jambi terkhusus Ketua DPRD Provinsi Jambi. Menurutnya, Ketua DPRD tak selayaknya bersembunyi di dalam gedung seolah-olah massa mau melukainya.
“Masyarakat kan hanya ingin menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah pusat dan kebijakan-kebijakan di DPR hingga persoalan Jambi hari ini, kok malah sembunyi,” tuturnya pada Sabtu, (30/8/2025) siang.
Dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap semua Anggota DPRD Provinsi Jambu karena membiarkan Massa aksi bentrok dengan pihak kepolisian.
“Kami malah dihadapkan dengan polisi, sementara mereka asik dan enak goyang kaki,” tegasnya.
Meskipun demikian, Hafiz menegaskan pihaknya memahami keresahan mahasiswa dan memberikan apresiasi atas keberanian mereka menyampaikan aspirasi. Ia juga menyebut kericuhan bukan murni ulah mahasiswa, melainkan dipicu oleh oknum di luar massa aksi.
“Saya meyakini tidak ada niatan dari massa aksi untuk melakukan pengerusakan. Ini murni oknum yang bukan bagian dari aksi terjadwal,” ujarnya.
Soal kerusakan gedung, Hafiz mengatakan dirinya telah memerintahkan Sekretariat Dewan untuk mendata kerusakan fasilitas. Ia juga berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah, kepolisian, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencari solusi atas kejadian tersebut. (AAS)


Tinggalkan Balasan