TANYAFAKTA.CO, JAMBI – Aksi ribuan mahasiswa bersama masyarakat di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (1/9/2025), berakhir dengan kegamangan. Alih-alih membawa perubahan, gerakan yang digadang sebagai wadah perlawanan justru kandas di tengah jalan akibat pecahnya barisan.

Sejak awal, massa mahasiswa solid melakukan long march dari Kampus Unja Telanai sekitar pukul 14.00 WIB.

Namun, aksi tersebut itu buyar ketika sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai bagian dari Cipayung tiba-tiba membuat barisan baru di depan patung Sultan Thaha Syaifuddin. Mereka membawa narasi berbeda dari tuntutan resmi aliansi.

“Kita di sini bukan mau ngericuh. Tuntutan kita sudah dijawab oleh Presiden Prabowo, beberapa DPR yang menyinggung rakyat sudah dipecat dan tunjangan telah dibatalkan,” ujar salah satu mahasiswa tersebut.

Baca juga:  Dampingi Komisi V DPR RI, Gubernur Al Haris Bantu 25 Milyar Pembebasan Lahan Pintu Air Sungai Asam

Pernyataan itu seketika membuat massa di depan gerbang DPRD yang tertutup rapat menjadi terdiam dan perlahan bubar.

Situasi berubah membingungkan. Ribuan mahasiswa yang sebelumnya bersatu akhirnya tercerai-berai tanpa arah dan tanpa komando yang jelas.