Kondisi ini memicu kekecewaan elemen lain yang hadir, termasuk para pelajar STM. Merasa ditinggalkan mahasiswa, mereka mengambil langkah sendiri dengan mencoba merangsek masuk ke gerbang DPRD.
“Mahasiswa pengecut, katanya berjuang menegakkan keadilan, tapi mereka malah mundur,” tegas Andi, salah satu pelajar STM yang kemudian menyaksikan rekan-rekannya ditangkap aparat.
Selain penangkapan, sejumlah sepeda motor milik pelajar juga diamankan polisi. Mereka pun mendesak mahasiswa agar tidak lari dari barisan.
“Motor kami ditangkap, bang. Payolah abang-abang mahasiswa, kita satu barisan. Kami di sini karena mau bersolidaritas,” ujar seorang pelajar lain.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi tampak kehilangan arah. Sebagian memilih membubarkan diri, sementara sisanya masih bertahan tanpa kepastian sikap. (AAS)


1 Komentar
salut sama mahasiswa yang dari awal nyatu saling bantu,kini memecah menjadi 2 kelompok kapan kota kita bisa solid?